PENGUNJUNG pusat perbelanjaan jelang Lebaran meningkat hingga 30%. Maka itu, protokol kesehatan (prokes) di pusat perbelanjaan harus dipastikan ketat.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansyah mengatakan peningkatan pengunjung pusat perbelanjaan sesungguhnya mulai terjadi pada Maret lalu.
Namun, efek Lebaran membuat pengunjung kian meningkat tajam mulai dua pekan jelang Lebaran. Budihardjo mengatakan jelang Lebaran memang menjadi puncak keramaian warga Jakarta berbelanja baik di pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan pasar swalayan.
“Sudah ramai, baik pasar tradisional maupun supermarket dan mal sudah. Peningkatannya variatif, rata-rata 20%—30%,” kata Budihardjo, Rabu (5/5).
Ia menuturkan protokol kesehatan pun telah disiplin diterapkan. Setiap toko maupun tenant dijamin sudah menjalankan protokol kesehatan dan pembatasan kapasitas pengunjung sebanyak 50%.
Toko-toko pun menerapkan sistem antrean. Semisal di dalam toko sudah penuh dengan kapasitas 50%, toko akan menutup sementara pintu masuk. Pelanggan baru boleh masuk kembali apabila kapasitas di dalam toko sudah berkurang.
“Kemudian, untuk mal sendiri kan kapasitas 50% itu kan mengalir. Jadi tidak serta-merta di jam yang sama ada misal seribu orang. Pastinya itu mengalir ada yang keluar dan masuk. Yang penting kita jaga 3M, hand sanitizer, dan tempat cuci tangan tersedia, flow orang untuk jaga jarak juga ada,” ujar Budihardjo. (MI/S1)