SEORANG anggota Hamas Palestina berpangkat tinggi, Rabu (19/5), mengatakan gencatan senjata bisa dicapai antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza dalam dua hari.
“Upaya berkelanjutan mengenai gencatan senjata akan berhasil. Saya berharap mencapai gencatan senjata dalam satu atau dua hari,” kata Mousa Abu Marzouk yang merilis sebuah pernyataan.
Marzouk, yang merupakan anggota Biro Politik Hamas, mengatakan Israel khawatir tidak dapat berperang di beberapa front di Tepi Barat yang diduduki, Jerusalem, Gaza, dan kota-kota Arab di Israel.
Sumber-sumber diplomat pada Rabu (19/5) mengatakan negara anggota Dewan Keamanan PBB memulai diskusi tentang rancangan resolusi yang disiapkan Prancis yang menyerukan gencatan senjata.
Channel 12 Israel mengungkapkan konsensus antara politikus Israel dan militer untuk tidak menerima gencatan senjata sebelum hari Jumat (21/5).
Setidaknya 227 warga Palestina telah tewas, termasuk 64 anak-anak dan 36 perempuan dan 1.620 lainnya juga terluka dalam serangan Israel di seluruh wilayah yang diblokade sejak 10 Mei, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (19/5), menyatakan untuk melanjutkan serangan militer yang sengit di Jalur Gaza, menolak seruan dari Amerika Serikat untuk menghentikan operasi tersebut.
Pernyataan keras Netanyahu menandai keretakan publik yang pertama antara kedua sekutu dekat sejak pertempuran dimulai pekan lalu. Hal ini bisa mempersulit upaya internasional untuk mencapai gencatan senjata.
Israel terus menyerang sasaran tanpa pandang bulu di Gaza dengan serangan udara, sementara Hamas membombardir Israel dengan tembakan roket sepanjang hari. Tanda lain dari potensi eskalasi, serangan roket juga ditembakkan dari Lebanon ke Israel Utara.
Setelah kunjungan ke markas militer, Netanyahu mengatakan dia menghargai dukungan dari Presiden Amerika.
Tetapi Netanyahu mengatakan Israel akan mendorong untuk mengembalikan ketenangan dan keamanan kepada warga Israel.
Pernyataan Netanyahu muncul bahkan setelah sekutunya, AS, menyerukan deeskalasi konflik.
“Presiden Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel bahwa dia mengharapkan deeskalasi yang signifikan hari ini di jalan menuju gencatan senjata,” kata Gedung Putih.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga mendesak deeskalasi pada Rabu (19/5). Tetapi, ia juga menggarisbawahi dukungannya yang berkelanjutan untuk hak Israel untuk mempertahankan diri. (MI/O1)