PENANGANAN pasien Covid-19 di Kota Metro akan berbasis kelurahan. Sebagai bentuk dukungan, Pemkot Metro mengalokasikan anggaran Rp75 juta setiap Kelurahan Tangguh Nusantara (KTN).
Anggaran itu digunakan untuk memenuhi fasilitas dan keperluan pasien isolasi mandiri di setiap kelurahan di kota pendidikan itu.
Selain digunakan memenuhi fasilitas KTN dana tersebut juga dapat digunakan untuk keperluan warga yang isolasi mandiri.
Plt Kabid Anggaran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Metro, Diah Widiyani mengatakan selain untuk membantu warga yang isoman, dana yang dikelola kelurahan juga untuk mengaktifkan KTN, satgas, serta dasawisma.
“Setiap kelurahan diberi anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp75 juta. Tujuannya, meningkatkan kinerja kelurahan dalam memperkuat satgas dan KTN. Selain itu ada juga untuk bantuan sembako kepada warga yang isoman,” ujarnya mewakili Kepala BPKAD Kota Metro, Supriyadi, Kamis (5/8).
Dia menambahkan anggaran Rp75 juta setiap kelurahan tersebut telah dialokasikan sejak April 2021 yang dikelola langsung kelurahan.
“Sejak bulan April sudah dialokasikan. Untuk keseluruhan dengan pagu Rp1,65 miliar. Sementara yang terealisasi sebesar Rp813,543 juta lebih atau 49,31%,” ujarnya.
Sementara itu, ujar dia, bantuan sembako terhadap warga yang melakukan isoman bersumber dari dana tersebut hanya disediakan beberapa paket sembako.
“Paket sembako sekitar 10 hingga 20 paket saja, untuk jaga-jaga jika bantuan paket sembako dari Dinsos terlambat,” kata dia.
Dia berharap dengan pengalokasian anggaran itu, pihak kelurahan mampu menekan angka penambahan kasus Covid-19 di wilayah masing-masing.
“Anggarannya masih kecil. Tapi mudah-mudahan mampu meningkatkan kinerja kelurahan dan peran KTN,” kata dia. (CR3/S1)