UMAR ROBBANI
WAKIL Ketua IDI Lampung dr Boy Zaghlul Zaini meminta para tenaga kesehatan (nakes) tidak perlu khawatir terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Pasalnya, KIPI akan hilang pada hari ketiga usai divaksin.
“Teman-teman nakes tidak perlu takut, ini adalah bentuk perlindungan,” ungkap dr Boy Zaghlul Zaini dalam FGD Kebiasaan Baru kerjasama Lampung Post dan BNPB, Jumat (20/8).
Ia menyampaikan, nakes merupakan kelompok yang paling rentan terpapar Covid-19. Bahkan menurutnya, masih banyak nakes yang terpapar virus meski sudah mendapatkan dosis lengkap Sinovac.
“Memang tidak menjamin tidak terpapar, tapi vaksin sudah terbukti mengurangi gejala akibat Covid-19,” kata dia.
Sementara itu, Koordinator Vaksinasi Puskesmas Sumur Batu dr Puspita Sari mengaku sempat khawatir. Hal itu karena daerah yang lebih dulu melaksanakan dosis III terjadi KIPI.
Menurutnya, para nakes juga mendapatkan sosialisasi terlebih dahulu sebelum menjalani vaksinasi dosis III. Kemudian vaksinator juga tetap melakukan screening sebelum menyuntik. “Saya sadar meski ada Kipi, tapi manfaat vaksin ini lebih banyak,” tutur dia.
Ia berharap, penyuntikan itu bisa meningkatkan perlindungan nakes terhadap penularan Covid-19. Terlebih nakes merupakan kelompok yang sangat rentan tertular virus tersebut.
KIPI Ringan
Sementara itu, para tenaga kesehatan (nakes) yang telah mendapatkan suntikan vaksin booster dosis ketiga merk Moderna mengakui mengalami KIPI ringan.
Seperti yang diungkapkan, Dokter Umum Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas, Lampung Selatan Herman. Ia mengaku sehari pasca menerima vaksin moderna mengalami KIPI ringan, seperti demam dan pembengkakan pada tangan tepat suntikan vaksin.
“Kami di vaksin dua hari yang lalu. Awalnya biasa saja. Tapi, pada malam harinya setelah di vaksin moderna, badan saya mulai demam. Tangan bengkak sedikit dan ngilu,” kata Herman.
Meski demikian, kata Herman, KIPI yang dialaminya tidak begitu parah dan dapat diatasi dengan meminum obat pereda demam, seperti Paracetamol.
“KIPInya hanya ringan. Tapi, memang beda dengan vaksin pertama dan kedua. Persoalan KIPI ini, para nakes sudah paham cara mengatasinya dengan meminum obat-obatan, seperti Paracetamol,” jelas dia.
Hal senda diungkapkan, Junika Nanda Utami, nakes lainnya. “Semalaman badan terasa sakit semua. Badan demam panas dingin dan sakit kepala. Beruntung setelah diminum obat Paracetamol, demam agak mendingan. Beda bener dengan suntikan pertama dan kedua hampir tidak ada efek sampingnya,” kata dia.
Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas Samsul Muiz mengatakan tidak semua nakes mengalami KIPI. Bahkan, KIPI yang dialami sebagian besar hanya sebatas ringan dan sedang.
“Di Puskesmas Palas baru 14 orang nakes yang diberi vaksin ketiga. Yang lainnya dijadwalkan lagi,” kata dia. (SYA/S1)
umar@lampungpost.co.id