HASIL dari survei yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebanyak 88% siswa bersedia divaksin, hanya 3% tidak bersedia, dan 9% ragu-ragu.
“Alasan banyak mau divaksin karena agar tubuhnya memiliki antibodi covid-19 sehingga jika tertular punya gejala yang lebih ringan,” kata Komisioner Komisi KPAI Retno Listyarti dalam Rakornas KPAI Persiapan PTM dan Program Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun Berbasis Sentra Sekolah,” Senin (30/8).
Selain itu, para siswa bersedia divaksin karena agar aman mengikuti Pertemuan Tatap Muka (PTM). KPAI menilai PTM bisa dilakukan apabila 70-80 persen warga sekolah sudah divaksin.
Retno mengatakan hal ini bertujuan untuk memberikan keamanan anak dan menghilangkan rasa was-was orang tua.
Pada Januari-Juni 2021 KPAI sendiri telah melakukan pengawasan PTM terbatas di 42 sekolah dan madrasah. Pada Juli-Agustus atau masa PPKM juga kembali melakukan pengawasan 4 sekolah di kawasan DKI Jakarta.
Sebanyak 46 sekolah tersebut berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat.
“Hasilnya 79,54% sekolah yang diawasi siap menggelar PTM di Masa pandemi. Indikator pengawasan yakni infrastruktur adaptasi kebiasaan baru, SOP, faktor pendukung, fasilitas kesehatan terdekat,” ungkapnya. (MI/S1)