Euforia Si Kulit Bundar

Sri Agustina Wartawan Lampung Post MALAM Minggu, 25 Desember 2021, menjadi suasana yang seru hampir di setiap rumah. Saluran televisi yang menyiarkan langsung pertandingan sepak bola Piala AFF 2021 hampir kompak ditonton warga, termasuk saya. Bahkan, tidak sedikit juga yang menggelar nonton bareng (nobar) laga Tim Nasional (Timnas) memetik tiket menuju final sepak bola bergengsi Asia Tenggara tersebut. Laga Timnas melawan tuan rumah Singapura, karena pertandingannya di negara berjuluk Singa Putih (Merlion) itu menjadi penentu untuk lanjut ke babak final. Pertandingan yang seru dan melecutkan adrenalin setiap yang menonton, tersaji selama 90 menit plus 30 menit tambahan. Bagaimana tidak, lambungan si kulit bundar tersebut berkali-kali mampu dihadang masuk gawang Singapura oleh penjaga gawang. Bahkan, dari sisi jumlah pemain, Timnas sangat diuntungkan karena tim Singapura diganjar dua kartu merah saat pertandingan berlangsung, plus satu kartu merah pada pertandingan tambahan karena penjaga gawang Singapura meninggalkan kotak penalti demi mengejar bola. Euforia penonton mania Timnas meledak kala penalti gagal dieksekusi Faris Ramli untuk memasukkan kulit bundar ke gawang Timnas. Sontak Asnawi (Timnas) langsung membungkuk berterima kasih kepada Faris yang itu menjadikannya viral di mana-mana. Pasalnya saat itu posisi 2-2 dan waktu pertandingan sudah pada menit 80-an. Penalti itu amat menentukan. Dewi Fortuna masih menggelayut di Timnas. Perpanjangan waktu pertandingan tidak kalah seru, karena tendangan apik dari Asnawi dkk mampu dianulir penjaga gawang Singapura sebelum ia diganjar kartu merah oleh wasit. Laga ditutup dengan skor 4-2 untuk Indonesia dan tiket final didapat. Sebagian besar warga +62 pastinya berharap Tim Garuda bisa mewujudkan impian menjadi jawara di Piala AFF dan melepas label runner up. Seperti diketahui, sejak kali pertama digulirkan pada 1996, Indonesia belum pernah meraih gelar tertinggi turnamen Piala AFF. Prestasi terbaik Timnas Indonesia hanyalah lima kali lolos ke final yang berujung menjadi runner up, yaitu pada 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. Lawan Timnas di final kali ini tidak bisa dianggap enteng, yakni tim Gajah Putih, Thailand yang dikenal sangat tangguh. Tapi nyali Timnas haruslah sekuat baja untuk memuaskan harapan bangsa ini menjadi juara sepak bola. Segenap doa dan dukungan dicurahkan untuk Timnas, karena Garuda tetap di dada kita semua. Selamat berjuang Timnas!

Euforia Si Kulit Bundar

Saluran televisi yang menyiarkan langsung pertandingan sepak bola Piala AFF 2021 hampir kompak ditonton warga, termasuk saya.

Fosil Reptil Raksasa

Filosofi The Right Man on The Right Job dalam Budaya Organisasi

ricky marly

Filosofi The Right Man on The Right Job dalam Budaya Organisasi

Jangan Kebablasan di Libur Nataru

Polisi Tangkap Residivis Pencurian Ponsel

Pemilik 4,9 Gram Tembakau Gorila Dibekuk

Media Sosial Penyebab Utama Kejahatan Seksual pada Anak

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 02 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 30 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 27 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 29 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi