PAPAN kayu menjadi jalan setapak di atas kawasan pesisir Pesawaran Lampung. Di desa Petergoran, Pesawaran, Lampung, pohon bakau berjejeran. Umur pohonnya bervariasi, ada yang sampai 25 tahun. Hutan mangrove itu tampak asri, pada Sabtu 5 Maret 2022 Sore. Di ujung jalan setapak hutan mangrove ada spot foto bertuliskan Pantai Petengoran. Ini merupakan spot foto yang diberikan BRI Peduli tahun 2021 lalu.
Pelestari Mangrove Tony Yunizar [46 tahun] mengatakan hutan mangrove di Pesawaran hampir habis. Untuk itu, di Petengoran, ia bersama relawan pelestari mangrove bahu-membahu supaya mangrove di Lampung tetap lestari.

Menurutnya, pantai tak melulu soal pasir putih, seperti di kawasan hiburan lainnya. Tapi, pantai juga bisa berupa hutan mangrove dengan jejeran pohon bakau. Pemandangan pasir putih pantai memang tak tampak di sini, tapi rindangnya mangrove, memanjakan mata pengunjung yang hadir di sekitar mangrove.
Petengoran letaknya 30 KM dari pusat kota Bandar Lampung atau hampir satu jam untuk bisa menuju ke sini. Yunizar bilang saat pandemi pengunjungnya menururn drastis.
Biasanya pengunjung paling ramai di saat weekend, sabtu dan minggu.
Stok Ikan
Tony menjelaskan, pada akar mangrove ada ekosistem ikan yang terjaga sehingga stok ikan bisa bermanfaat bagi nelayan sekitar.
Dedi Wiyatno Nelayan di Desa Gebang menuturkan hasil ikan di pantai mangrove ini lumayan bagus. Ikan kembung dan ikan simba merupakan ikan yang sering ia dapatkan saat mencari ikan.
Untuk menambah penghasilan dari mencari ikan, ia menyewakan perahu untuk pengunjung yang akan melakukan perjalanan ke pulau Pahawang, serta pulau lain di sekitarnya. Jasa sewa perahu ini mulai dari Rp400 ribu sampai Rp700 ribu untuk pergi-pulang dengan kapasitas 12-13 orang.
Sementara itu, Aan penjaga pantai etengoran menjelaskan masih ada kendala di pantai mangrove ini seperti belum ada penerangan jalan menuju pantai pada malam hari. Jarak dari jalan raya menuju pantai bisa sampai 1 KM. Kemudian, pusat oleh-oleh juga belum terbentuk misalnya oleh-oleh Ikan asin dan terasi Lampung. (IAN)