RUSDY SENAPAL
MASYARAKAT Pekon Kunyayan, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, rutin bergotong-royong setiap hari minggu untuk membuka badan jalan Anak Dalam menuju ke jalan Hamsalak. Kepala Pekon Kunyayan, Rusman, mengatakan kegiatan itu telah berlangsung sejak 2021 lalu.
Menurut dia membuka badan jalan tidak harus selalu menunggu anggaran pemerintah. Sebab, kata dia, dengan upaya gotong-royong juga dapat terlaksana. Apalagi, budaya gotong-royong telah ada sejak dulu.
“Butuh kesadaran tinggi masyarakat dan kerja keras kepala pekon untuk memberikan pemahaman, pentingnya budaya gotong-royong. Kita harus merubah mindset masyarakat, bahwa sebatas pembuatan badan jalan tidak ada anggarannya,” kata dia kepada Lampung Post, Minggu (27/3).
Namun, untuk perapihan, penyiringan dan penurunan oprit jalan, membutuhkan dana. Sebab, kata dia, pekerjaan berat seperti itu membutuhkan alat berat dan material dengan jumlah besar. Apalagi akses jalan yang mereka buka cukup panjang.
“Panjang jalan 12 KM dengan lebar 5 M, melintasi perkebunan dari lima pekon, yakni Pekon Kunyayan, Pekon Negeringarip, Pekon Balak, Pekon Kejadian yang masih dalam wilayah Pekon Kunyayan yang akan tembus ke dusun tiga atau umbul balak Pekon Bandar suka bumi Kecamatan Bandar Negeri Semuong,” ujar dia.
Untuk pengerasan jalan, pihaknya telah mengajukan proposal ke Pemkab Tanggamus melalui Dinas PUPR setempat. Selain itu, untuk pembuatan siring jalan, dia juga telah mencoba mengajukan permohonan pinjam pakai ekskavator mini ke Dinas PUPR Tanggamus, meski belum terlealisasi.
“Butuh kesadaran tinggi masyarakat dan kerja keras kepala pekon untuk memberikan pemahaman, pentingnya budaya gotong-royong.”
“Dengan dibangunnya jalan itu, akan mempermudah akses keluar masuk warga membawa hasil bumi, sehingga bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar. Saya berharap dukungan dari semua pihak, baik eksekutif dan legislatif, baik kabupaten ataupun provinsi. Agar jalan tersebut bisa permanen,” katanya.
Bangun SDM Masyarakat
Rusman menambahkan, bahwa untuk membangun pekon/desa yang perlu diutamakan adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM) terlebih dahulu.
Menurut dia, dengan SDM yang mumpuni tentunya pembangunan semua program pekon/desa dapat terlaksana secara baik dan efektif. Faktor utama untuk meningkatkan SDM adalah pendidikan.
“Untuk itu, saya telah menghibahkan tanah milik saya seluas 2.500 M2 untuk dibangun sekolah dasar. Ini saya lakukan sebab di Pekon Kunyayan belum ada fasilitas pendidikan,” ujarnya.
Langkah yang dia lakukan mendapat respon dari Dinas Pendidikan Tanggamus. Mereka datang dan mensurvei lokasi lahan. Rencananya, akan dibangun gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pekon Kunyayan Kecamatan Wonosobo.
“Alhamdulillah pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus sangat merespon harapan warga,” katanya. (D2)
rusdy@lampungpost.co.id