LURAH Gisikdrono Sunardi menyampaikan, Kelurahan Gisikdrono Semarang Barat memiliki luas area 114,25 ha. Wilayah Kelurahan Gisikdrono terbagi menjadi 13 RW dan 105 RT dengan jumlah penduduk sekitar 22.000 jiwa.
Dengan kondisi geografis tersebut, Sunardi ingin meningkatkan kepedulian sosial dan budaya kepada seluruh warga Gisikdrono. Apalagi kata dia, Gisikdrono memiliki banyak potensi yang dapat digali untuk diberdayakan.
Di antara potensi tersebut, menurut Sunardi, yaitu kampung pelayanan dan sosial yang berada di RW 8.
Kemudian di RW 3 terdapat kampung ekonomi kreatif. Di kampung ini mayoritas warga mempunyai usaha bengkel stel pintu mobil. Selanjutnya di RW 12 yang mempunyai Pos PAUD terintegrasi. Lalu, di RW 13 ada kampung seni dan budaya yang tidak hanya dilakukan orangdewas, tapi juga melibatkan anak-anak.
“Dari semua potensi wilayah tersebut, kita pernah meraih juara nasional terkait dengan pola asuh anak dan remaja,” kata dia, Jumat (5/8).
Sunardi mengatakan, untuk mendukung semua potensi wilayah yang ada, tersebut, pihaknya mendirikan lembaga klinik sistem informasi manajemen dan bantuan hukum non litigasi, atau yang disebut Klinik Simbah Noli.
“Tugas pokok dari Klinik Simbah Noli adalah menyebarluaskan informasi pelayanan pemerintah baik itu dari pusat, provinsi, dan Kota Semarang sendiri kepada masyarakat luas,” ujar dia.
Program selanjutnya, kata Sunardi, adalah SMS (sambangi masyarakat sakit). Program tersebut, menurut dia, diperuntukan bagai warga yang menderita sakit. Di mana dalam kehidupan sehari-hari sangat bergantung dengan lingkungan dan keluarga.
“Di wilayah kita ini ada beberapa warga yang sakit dan membutuhkan bantuan. Seperti sakit stroke atau kecelakaan yang menyebabkan tidak bisa apa-apa. Maka tiap bulan kita gelar SMS, dengan mengunjungi rumah mereka untuk doa bersama selagus memberikan bantuan dan motivasi,” katanya.
Sementara untuk ke depan, Sumardi berencana membuat festival anak-anak dan lansia di halaman kantor kelurahan setiap bulan sekali. Dalam event tersebut, anak-anak diperkenalkan dengan permainan tradisional, seperti dakon, gobak sodor, dan lainnya.
“Dari semua potensi wilayah tersebut, kita pernah meraih juara nasional terkait dengan pola asuh anak dan remaja,” ujarnya.
Sunardi mengatakan, untuk mendukung semua potensi wilayah yang ada, tersebut, pihaknya mendirikan lembaga klinik sistem informasi manajemen dan bantuan hukum non litigasi, atau yang disebut Klinik Simbah Noli.
“Tugas pokok dari Klinik Simbah Noli adalah menyebarluaskan informasi pelayanan pemerintah baik itu dari pusat, provinsi, dan Kota Semarang sendiri kepada masyarakat luas,” kata dia. (RLS/D2)