RICKY MARLY
ricky@lampungpost.co.id
ISTILAH healing yang erat kaitannya dengan menyembuhkan luka batin belakangan dimaknai sebagai alasan untuk melepas penat. Caranya bervariasi untuk setiap orang, ada yang suka berbelanja, berlibur atau berkarya.
Musisi Kunto Aji termasuk golongan yang terakhir, berkarya menjadi caranya untuk healing.
“Karena saya di dunia musik, healing atau terapi saya dengan cara bikin musik,” kata Kunto di Jakarta, Rabu (28/12).
Lewat musik, Kunto Aji dapat menuangkan segala emosi yang ia rasakan, entah itu positif atau negatif. Musik menjadi wadah yang aman untuk mengekspresikan segala emosi negatifnya.
“Jadi (energi negatif) tidak kena kepada orang lain yang nanti akan disesali,” ujar pemilik nama lengkap Kunto Aji Wibisono itu.
Kalimat yang Diulang
Salah satu ekspresi perasaannya bisa didengarkan di album kedua bertajuk Mantra Mantra yang rilis pada 2018. Album tersebut terinspirasi dari masa-masa ketika ia menjalani terapi, berisi lagu-lagu yang digandrungi pencinta musik, bahkan Mantra Mantra dinobatkan sebagai Album Terbaik di Anugerah Musik Indonesia 2019.
Lagu Sulung dan Bungsu dalam album tersebut disebut sebagai lagu yang dia sukai karena berisi lirik sederhana, kalimat yang diulang sepanjang lagu, tapi menurutnya theurapeutic.
Lirik lagu tersebut berbunyi “Cukupkanlah ikatanmu, relakanlah yang tak seharusnya untukmu”.
Lagu tersebut berisi pesan kepada pendengar untuk menjaga dan mencintai diri sendiri karena itu adalah awal dari proses untuk membereskan segala isu-isu personal setiap orang.
“Self love penting karena kita sering lupa, kita sering kejar hal di luar, kejar target, pekerjaan, mengejar kebahagiaan yang didapat dari orang lain,” katanya
“Kita lupa bahwa kebahagiaan datang dari diri sendiri ketika kita merasa cukup dengan diri sendiri,” ujar Kunto Aji. (ANT/R3)