Lampungpost.id— Dinas Perikanan dan Peternakan (Disbunak) Lampung Utara mencatat dari total 427 sapi yang pernah terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD), sebanyak 22 sapi masih dalam kondisi belum sembuh sepenuhnya.
Riya Yuliza, Pelaksana Tugas Kepala Disbunak Lampung Utara, menjelaskan bahwa saat ini sapi-sapi yang masih terjangkit LSD sedang menjalani perawatan intensif. Meskipun kondisi mereka terpantau sehat, namun kulit mereka masih terdapat bintik-bintik yang disebabkan oleh LSD. Oleh karena itu, peternak hanya mampu melakukan pengobatan dari luar menggunakan obat oles berupa disinfektan.
“Selain pengobatan melalui suntikan, kami juga memberikan obat oles, termasuk obat alami, untuk mempercepat penyembuhan,” ungkap Riya, Kamis, 6 Juli 2023.
Baca Juga: Tingkat Kematian Hewan Akibat LSD di Lampung Menurun Drastis
Selain itu, Disbunak juga sedang mempersiapkan program vaksinasi untuk hewan mamalia lainnya, seperti kambing. Upaya ini dilakukan untuk menekan angka penyebaran dan kasus baru LSD di wilayah Lampung Utara.
“Proses vaksinasi sudah dimulai dan sedang berjalan di lapangan. Persediaan vaksin juga mencukupi, hanya tinggal mengajukannya kepada pihak provinsi,” jelas Riya.
Baca Juga: 405 Ekor Sapi di Lampung Utara Dinyatakan Sembuh LSD Selama Tahun 2023
Terkait dengan penyebaran penyakit lainnya, seperti cacing usus, Riya menyatakan bahwa pemerintah kabupaten telah mengambil langkah-langkah preventif, termasuk meminta pemilik sapi yang terjangkit untuk mengubur jeroan hewan yang disembelih.
“Kami sudah memberikan instruksi kepada peternak untuk mengubur jeroan sapi, serta melakukan pembersihan kandang dan tindakan penanganan lainnya,” tambahnya.
Diharapkan dengan langkah-langkah yang telah diambil oleh Disbunak Lampung Utara, penyebaran dan penanganan kasus LSD dapat segera dikendalikan. Pemilik hewan ternak juga diimbau untuk selalu mengawasi kesehatan hewan peliharaan mereka dan melaporkan segera apabila terdapat gejala-gejala penyakit yang mencurigakan. (FIT)