• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Kamis, November 20, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • Konten Premium
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Kolom

Menulis, Memang Bekerja untuk Keabadian

Heri Wardoyo, Anggota Satu Pena Lampung

wiji Editor wiji
2 Oktober 2024
di dalam Kolom, Opini
A A
Foto: IST

Foto: IST

Share on FacebookShare on Twitter

“Le libraire fait semblant de vendre des livres… mais il sait bien lui qu’il est marchand de  reves.” F. Mauriac. (Penjual buku berpura-pura menjual buku… tapi dia tahu betul bahwa dia adalah pedagang impian).

SEJARAH evolusi bergumul akrab dengan dunia penulisan, amat mirip dengan pola evolusi biologis. Ketika gen-gen kita tidak dapat menyimpan semua informasi yang dibutuhkan untuk hidup, perlahan kita menciptakannya sendiri. Tapi kemudian tibalah masanya, kira-kira 10 ribu tahun lalu, ketika kita perlu mengetahui lebih daripada yang dapat disimpan otak. Kita pun belajar menyimpan informasi yang terserak banyak sekali di luar tubuh kita.

Sepanjang rentang sejarah yang diketahui, kitalah satu-satunya spesies di planet Bumi yang telah menemukan memori milik bersama yang tidak disimpan, baik di gen maupun di dalam otak. Gudang memori itu disebut perpustakaan.

BACA JUGA

Dari Jari-Jari Kecil ke Dunia Teknologi

Mengurai Benang Kusut Banjir di Bandar Lampung

Sepak Bola untuk Persatuan

Jitu Menekan Angka Kejahatan

Buku dibuat dari pohon. Buku merupakan kumpulan bagian-bagian rata dan luwes (halaman) yang dibubuhi garis berlekuk dan berwarna gelap. Sekali memandangnya, kita seolah merasakan sayup suara orang lain—barangkali seseorang yang meninggal berabad  lalu. Melewati ribuan tahun, penulisnya berbicara dengan jelas dan tanpa suara di dalam kepala, langsung kepada Anda. Reading is dreaming with eyes open.

Rasanya, menulis memang penemuan terbesar manusia, menyatukan umat, wahana pelayaran ilmu orang-orang dari zaman berbeda—mereka yang tak pernah saling mengenal. Buku memutuskan belenggu zaman, bukti bahwa manusia bisa menciptakan keajaiban.

Beberapa penulis pertama, nun jauh di masa lampau, menulis di lempeng tanah liat. Huruf paku, leluhur jauh alfabet bangsa Barat, diciptakan di Timur Dekat sekitar 5.000 tahun lalu. Kegunaannya sebagai alat pencatat pembelian biji-bijian, penjualan tanah, dokumen kemenangan raja, peraturan pendeta, posisi bintang, atau doa bagi para dewa.

Dalam beberapa milenium, tulisan dipahat di lempeng tanah liat dan batu, digoreskan di lilin, kulit pohon, atau kulit hewan; dilukis di bambu, lontar, atau sutra; tapi selalu hanya ada satu salinan untuk setiap tulisan dan selalu ditujukan untuk pembaca yang berjumlah sangat sedikit, kecuali yang berupa prasasti yang dipahatkan di monumen.

Lalu di Tiongkok antara abad ke-2 dan ke-6, kertas, tinta, dan pencetakan (dengan menggunakan balok kayu berukir) ditemukan. Sepotong pemikiran, atau sehimpun permenungan, bisa juga hasil riset dan pengamatan, tercetak sebagai karya yang akhirnya dapat diperbanyak dan diedarkan. Gagasan ini membutuhkan waktu seribu tahun untuk mencapai Eropa yang jauh dan terbelakang.

Tiba-tiba, di pertengahan abad sekitar 500 tahun lalu, buku telah dapat dicetak, bahkan di seluruh dunia. Tepat sebelum penemuan huruf cetak yang bisa dipindahkan, sekitar tahun 1450, di seluruh Eropa hanya ada  beberapa puluh buku saja; semuanya tulis tangan. Jumlah ini kira-kira sebanyak buku di Tiongkok pada 100 SM dan sepersepuluh jumlah buku di Perpustakaan Alexandria. Lima puluh tahun kemudian, sekitar tahun 1500, terdapat sepuluh juta buku cetak.

 

Pembelajaran Telah Tersedia bagi Siapa Saja yang Bisa Membaca. Keajaiban Ada di Mana-mana

Beberapa dekade ini, buku, khususnya yang bersampul lunak, telah dicetak dalam edisi murah secara besar-besaran. Dengan harga setara seporsi makanan sederhana, kita bisa merenungkan kemerosotan dan kejatuhan Kerajaan Romawi, belajar ekonomi dan mendalami filsafat, memahami cara kerja matematika, mengerti ikmu perbintangan dengan lebih ahli, memelototi asal-usul spesies, tafsir mimpi, cerita detektif atau romansa anak manusia, sampai sifat benda. Bahkan kita pun tahu bagaimana molekul bergerak dalam atom seperti halnya tata surya bergerak dalam galaksi.

Buku sungguh seperti benih. Buku bisa tergeletak telantar selama berabad-abad lalu berbunga di tanah yang tak terduga. Perpustakaan besar dunia berisi jutaan buku, setara dengan sekitar 104 bit informasi berupa kata-kata, dan kira-kira 1.015 bit bila berupa gambar. Jumlah informasi ini 10 ribu kali lebih banyak daripada yang ada di dalam gen kita, dan kira-kira 10 kali lebih banyak daripada yang ada di dalam otak.

Ilustrasikan begini: seandainya saya selesai membaca satu buku dalam seminggu, saya hanya akan membaca beberapa ribu buku seumur hidup; sekitar sepersepuluh persen isi perpustakaan terbesar pada zaman kita.

Lalu, di mana minat mesti kita letakkan dalam lautan buku dan samudera ilmu tersebut? Rahasianya adalah mengetahui buku-buku mana saja yang harus dibaca. Informasi dalam buku jelas tak berubah sejak dibuat, memang, tapi terus-menerus berubah dan diperbaiki oleh terjadinya peristiwa, beradaptasi dengan majunya dunia.

Kini, tanpa diketahui banyak orang, telah 23 abad terlewati sejak berdirinya Perpustakaan Alexandria. Rentang yang  panjang, sangat panjang. Seandainya tidak ada buku, tidak ada catatan tertulis, bayangkan seperti apa masa selama 23 abad yang menjauhi kita ke belakang. Apa yang kita rengkuh hari ini, esok, dan keindahan waktu esok dan seterusnya?

Dengan empat generasi setiap abadnya, 23 abad meliputi hampir seratus generasi umat manusia. Seandainya informasi hanya bisa diteruskan melalui kata-kata yang diucapkan, alangkah sedikitnya yang kita ketahui tentang masa lalu, betapa siputnya kemajuan kita!

Segalanya Berpulang pada Keajaiban

Penemuan-penemuan kuno yang tak sengaja diberitahukan kepada kita dan keakuratan informasi tersebut yang terus diuji sang waktu. Informasi masa lalu mungkin akan dihormati, tapi akibat penceritaan ulang berturut-turut, informasi itu makin lama makin berampur-baur lalu melenyap perlahan.

Buku memungkinkan kita bertualang melintasi betapa raksasanya waktu dan menyadap kebijaksanaan lelulur. Buku merekam selaksa jejak dalam tiap fragmen zaman, jadi panduan melesatnya ilmu seiring berkembangnya logika dan kepandaian manusia.

Dan perpustakaan menghubungkan kita dengan wawasan dan pengetahuan yang dengan susah payah disarikan dari alam, pemikiran terbesar yang pernah ada, dengan guru-guru terbaik, diambil dari seluruh bagian Bumi dan dari seluruh masa lalu kita, untuk mengajari kita tanpa lelah, dan demi menginspirasi kita supaya ikut menyumbang kepada pengetahuan dan kemanusiaan. Sayang, kita hanya menyaksikan perpustakaan-perpustakaan umum yang hanya bergantung kepada kontribusi sukarela. Dan di negara kita, perkembangannya nyaris melata!

Menurut saya, kesejahteraan peradaban, kedalaman pemahaman kita atas tiang penopang kebudayaan dan perhatian kita terhadap masa depan, semuanya dapat ditakar berdasarkan seberapa baik kita mendukung perpustakaan. *

Tags: #MenulisBudaya Literasibudaya membacabukuPerpustakaan
berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

Menimbang Tujuan Permohonan Informasi dalam Implementasi UU KIP

Posting berikutnya

Penguatan Ruang Publik Kota Bandar Lampung

wiji

wiji

Posting berikutnya
Ilustrasi aktivitas masyarakat di taman kota. Foto: Freepik

Penguatan Ruang Publik Kota Bandar Lampung

Foto: IST

Mengadopsi Konsep Perampasan Aset tanpa Pemidanaan dalam Pengurusan Piutang Negara

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Oktober 2024

Pendaftar CPNS Diimbau Jangan Percayai Oknum

Pendaftar CPNS Diimbau Jangan Percayai Oknum

Temuan Babinsa, 65 Anak di Lampung Barat Putus Sekolah

Temuan Babinsa, 65 Anak di Lampung Barat Putus Sekolah

BERITA TERBARU

  • Indra Sjafri Kantongi 18 Nama untuk SEA Games 2025 20 November 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 20 November 2025 20 November 2025
  • Hindari Paparan Paham Radikal, Polri dan Polda Lampung Perkuat Pencegahan Terorisme Digital pada Anak dan Remaja 19 November 2025
  • Praperadilan Uji Kinerja Jaksa di Kasus Korupsi PI 10% WK OSES PT LEB 19 November 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 19 November 2025 19 November 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • kantor DPRD lampung Utara

    Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 17 November 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 18 November 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 15 November 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Sri Agustina : 0895-3463-91035
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?