• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Senin, Agustus 18, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • Masuk
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Kolom

Defisit Riil: Menata Keuangan Daerah Lebih Baik

Saring Suhendro, Pengamat Kebijakan Keuangan Negara/Daerah FEB Unila dan Pengurus ISEI Cabang Lampung

wiji Editor wiji
18 Desember 2024
di dalam Kolom, Opini
A A
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi -- google image

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi -- google image

Share on FacebookShare on Twitter

PESTA demokrasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung telah usai dan telah melahirkan pemimpin baru untuk periode lima tahun ke depan. Tanggung jawab telah menanti untuk merealisasi janji kampanye. Namun, realisasi janji tersebut tidak terlepas dari bagaimana kondisi keuangan Pemprov Lampung saat ini.

Berdasarkan LKPD Pemprov Lampung tahun anggaran 2020 sampai dengan 2023 terjadi tren defisit riil yang terus meningkat, yaitu sebesar Rp273,5 miliar (2020), Rp325,62 miliar (2021), Rp548,73 miliar (2022), dan Rp1,41 triliun (2023). Peningkatan yang sangat drastis terjadi pada tahun anggaran 2023, defisit riil Pemprov Lampung sebesar Rp1,41 triliun atau meningkat 156,68 persen dibandingkan tahun 2022.

Keyakinan penulis, defisit riil tahun 2024 akan meningkat signifikan mengingat hutang DBH (akumulasi s.d. 2023 dan realisasi 2024) belum dibayar. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran. Pemahaman terhadap defisit riil penting agar tidak terjadi defisit berkepanjangan yang membebani generasi mendatang dan menata keuangan Pemprov Lampung lebih baik.

BACA JUGA

Dari Jari-Jari Kecil ke Dunia Teknologi

Mengurai Benang Kusut Banjir di Bandar Lampung

Sepak Bola untuk Persatuan

Jitu Menekan Angka Kejahatan

Defisit riil berbeda dengan defisit anggaran. Defisit riil merupakan kondisi saat pemda mengalami kesulitan likuiditas keuangan yang disebabkan oleh tidak tersedianya dana sehingga terjadi kegagalan pembayaran kepada pihak ketiga. Meskipun pada laporan realisasi anggaran terjadi Silpa (selisih lebih pembiayaan anggaran), di neraca timbul utang jangka pendek. Silpa dikurangi dengan utang jangka pendek (utang belanja, utang perhitungan pihak ketiga (PFK), dan utang jangka pendek lainnya) itulah defisit riil pemda.

Sedangkan defisit anggaran merupakan selisih antara pendapatan dan belanja daerah. Apabila belanja daerah lebih besar daripada pendapatan daerah, terjadi defisit dan ditutupi dengan pembiayaan netto, demikian pula sebaliknya. Defisit anggaran terjadi sebagai akibat dari penerapan konsep anggaran berbasis kinerja (surplus/defisit) di mana semakin besar target kinerja yang akan dicapai, maka semakin besar alokasi belanja yang dibutuhkan.

Nilai Silpa (surplus anggaran) tidak serta merta dimaknai sebagai capaian kinerja baik atas optimalisasi realisasi pendapatan dan efisiensi belanja daerah atau kinerja positif suatu daerah. Faktanya, Silpa Pemprov Lampung tahun periode 2020—2023 tidak mencerminkan surplus riil karena Silpa tersebut akibat dari penundaan bayar kepada pihak ketiga. Dengan demikian, Silpa tersebut bukanlah indikator positif, melainkan tanda bahwa pengelolaan anggaran Pemprov belum berjalan optimal.

Defisit riil Pemprov Lampung dapat terjadi karena estimasi pendapatan daerah secara imajiner bukan berdasarkan potensi sesungguhnya, sedangkan alokasi belanja seolah-olah riil. Dalam pelaksanaan, semua anggaran belanja dilaksanakan tanpa memperhatikan realisasi pendapatan daerah.

Apabila defisit riil tidak ditangani secara terukur dan berkelanjutan akan berdampak negatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak jangka pendeknya berupa krisis likuiditas dan menurunnya kepercayaan publik. Krisis likuiditas menyebabkan Pemprov tidak dapat membayar utangnya karena ketiadaan dana yang cukup dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan ketidakseimbangan fiskal dan menurunnya kredibilitas Pemprov dalam mengelola anggaran. Dengan demikian, keberlanjutan fiskal dalam jangka panjang (fiscal sustainability) Pemprov Lampung dapat terancam.

 

Menata Keuangan Daerah Lebih Baik

Mengatasi defisit riil, Pemprov Lampung memerlukan pendekatan yang berfokus pada kepemimpinan (leadership) karena gubernur memiliki peran kunci dalam merumuskan arah kebijakan strategis, membangun komitmen bersama, memimpin tim secara efektif, dan menjamin implementasi kebijakan berjalan dengan baik.

Gubernur dituntut memiliki kemampuan dalam merumuskan visi, mendorong akuntabilitas, membangun kolaborasi, serta mengelola pendapatan dan pengeluaran secara efisien dan efektif. Gubernur seyogianya tidak terjebak pada hal-hal populis sementara kondisi keuangan tidak sedang baik-baik saja. Oleh karena itu, gubernur terpilih yang visioner, tegas, dan inklusif akan dapat mengembalikan keseimbangan fiskal dan memastikan pembangunan daerah tetap berjalan berkelanjutan.

Langkah strategis yang terukur dan berkelanjutan guna menjaga stabilitas keuangan, yaitu mencegah overestimasi pendapatan dan under-estimasi belanja daerah. Pertama, dalam membuat proyeksi pendapatan berdasarkan data historis realisasi pendapatan dengan menggunakan asumsi yang konservatif dan realistis bukan imajiner. Kedua, Pemprov harus memperketat kebijakan fiskal dengan memfokuskan pada program prioritas yang berdampak langsung pada masyarakat.

Ketiga, mengestimasi belanja yang lebih realistis dengan cara menggunakan anggaran yang tepat sasaran. Tahun 2025 adalah awal pelaksanaan periode perencanaan baru, maka momentum untuk restrukturisasi anggaran jangka menengah lewat penjenjangan kinerja instansi pemerintah sebagaimana diatur dalam Permenpan-RB No. 89 Tahun 2021 sehingga penganggaran bisa fokus ke target kinerja gubernur terpilih.

Keempat, meningkatkan efisiensi belanja dengan memangkas program/kegiatan/subkegiatan yang tidak mendukung kinerja gubernur dalam lima tahun kedepan. Kelima, melakukan monitoring rutin terhadap progres penyerapan anggaran untuk memastikan bahwa belanja dilakukan secara proporsional sepanjang tahun. *

 

Tags: belanja daerahdefisit riil pemprov lampungfiskal Lampungmenata keuangan daerahsilpa
berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

26 KPM Desa Harapanmukti Terima BLT Tahap III

Posting berikutnya

Coretax, Langkah Strategis Transformasi Administrasi Perpajakan di Indonesia 

wiji

wiji

Posting berikutnya

Coretax, Langkah Strategis Transformasi Administrasi Perpajakan di Indonesia 

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 19 Desember 2024

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika saat dimintai keterangan beberapa waktu lalu.
(Dok Lampost.co)

Titip Rumah ke Tetangga Jadi Solusi Liburan Aman

BBL yang siap diselundupkan

Komitmen Berantas Penyelundupan BBL Ilegal

05DAE-FB-19DES

BKPM RI Nilai DPMPPTSP Lamsel Sangat Baik

BERITA TERBARU

  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 16 Agustus 2025 16 Agustus 2025
  • Kondisi PSM Makassar Belum Ideal Jelang Laga Kedua 16 Agustus 2025
  • Dua Pemain Timnas Indonesia Merumput di Buriram United 16 Agustus 2025
  • Paris Saint Germain Juarai Piala Super Eropa 15 Agustus 2025
  • Persib Lolos ke Fase Grup ACL 2 15 Agustus 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • kantor DPRD lampung Utara

    Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Kondisi PSM Makassar Belum Ideal Jelang Laga Kedua

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 12 Agustus 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 13 Agustus 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Bachtiar Al Amin : 0812-7339-8855
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Selamat Datang kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password yang terlupakan?

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?