• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Sabtu, Mei 31, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • Masuk
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Baca Gratis

Islam Moderat dan Masa Depan Indonesia

Abdul Gofur Editor Abdul Gofur
25 Juni 2023
di dalam Baca Gratis, Kolom, Opini
A A
Islam Moderat dan Masa Depan Indonesia

Islam Moderat dan Masa Depan Indonesia

Share on FacebookShare on Twitter

Rodrikson Alpian Medlimo

Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum FH Unila

PERKEMBANGAN ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi pisau bermata dua. Ia akan berdampak positif apabila pembangunan nasional dapat tercapai. Di sisi lain dapat membawa dampak negatif jika tidak mampu dikendalikan hingga akhirnya merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Maka, perubahan sosial akibat pengaruh modernisasi dan globalisasi merupakan tantangan seluruh lapisan masyarakat untuk mampu bertahan. Perubahan paradigma serta tatanan kehidupan lebih adaptif, merupakan kunci menginisiasi penguatan integrasi bangsa bertumpu pada jejaring sosial yang baik. 

BACA JUGA

Mengurai Benang Kusut Banjir di Bandar Lampung

Efisiensi Anggaran Harusnya Tak PHK Pegawai

Sepak Bola untuk Persatuan

Jitu Menekan Angka Kejahatan

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya alih teknologi menciptakan perubahan peradaban, interaksi sosial tanpa batas (borderless). Alih teknologi juga dapat menjadi salah satu masalah, dalam hal ini berdampak terhadap meluasnya paham radikalisme. Jika tidak mendapatkan perhatian serius dalam upaya pemberantasannya, radikalisme dapat menjadi momok menakutkan bagi bangsa Indonesia. Radikalisme merupakan paham yang bertentangan dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia yang jika tidak mampu difilterisasi berimplikasi pada rusaknya integrasi bangsa. 

Tidak hanya itu, toleransi antarumat beragama di Indonesia akhir-akhir ini mendapatkan sorotan dari berbagai pihak. Hal ini tentunya mengingat berbagai konflik sosial berlatar belakang agama yang terus bermunculan dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai konflik tersebut, di antaranya kasus penistaan agama, perusakan rumah ibadat, serta ujaran kebencian (hate speech). Dalam situasi ini, ternyata berimplikasi terhadap kondisi kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang menjadi renggang dan terkotak-kotak berdasarkan kepercayaan masing-masing.

Kenyataan ini tak bisa diabaikan begitu saja karena menyangkut masa depan nasionalisme dan integrasi bangsa. Konflik-konflik sosial berlatar belakang agama seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, jika dicermati sejatinya disebabkan kegagalan dalam mendialogkan pemahaman agama dengan realitas sosial masyarakat Indonesia yang plural dan multikultural. Bahkan, kehidupan beragama saat ini sangat memprihatinkan, terdapat sekat antara kaum mayoritas dan minoritas. 

Merespons situasi yang demikian, penerapan nilai-nilai Islam moderat sebagai pagar pelindung dari paham radikalisme menjadi hal bersifat fundamental. Konsep moderat dalam bahasa Arab, dikenal dengan istilah al wasathiyah. Sejatinya kata moderat dalam Al-Qur’an dapat ditinjau pada QS Al-Baqarah: 143. Secara etimologis kata al-wasath dalam ayat tersebut memiliki makna terbaik dan paling sempurna. Dalam hadis sangat terkenal, sesungguhnya dijelaskan pentingnya sikap objektif yang berada di tengah-tengah, tidak memihak sehingga dapat bersikap bijaksana ketika menilik suatu permasalahan. 

Mengacu pada definisi tersebut, saat menyikapi sebuah perbedaan baik perbedaan agama maupun mazhab, Islam moderat selalu berdasarkan pendekatan kompromi dan bersikap netral. Tidak hanya itu, terminologi tersebut menjunjung tinggi sikap toleransi dan saling menghargai dengan tetap meyakini kebenaran ajaran masing-masing agama dan mazhab sehingga semua dapat menerima keputusan dengan lapang dada tanpa mengintervensi satu sama lain.  

Moderasi merupakan ajaran inti agama Islam yang harus diterapkan secara konsisten dan masif di Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi paham Islam moderat selalu berlandaskan nilai-nilai keterbukaan dalam bingkai kemajemukan baik aspek agama, adat istiadat, suku, serta etnis. Kemajemukan tersebut sejatinya disebabkan oleh dialektika antara cara pandang terhadap posisi akal dan wahyu dalam menyelesaikan suatu masalah.

Pada dasarnya, Islam merupakan agama universal, tidak terkotak-kotak oleh label tertentu, serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Menurut Muchlis M Hanafi (2021:3) moderat dalam arti al-wasat merupakan model berpikir dan berinteraksi secara seimbang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dalam berakidah, beribadah, serta beretika yang senantiasa mengacu pada maqashid  al-syari’ah dan memperhatikan ummahat al-fadhail.

Moderasi Islam dapat dicermati berdasarkan ruang lingkup yang diaturnya, seperti tadbir al-nafs, tadbir al-manzil, dan tadbir al-mudun. Pertama tadbir al-nafs, dalam hal ini seseorang dituntut harus mampu berpikir dan bertindak sesuai maqasid al-syari’ah dan berdasarkan pertimbangan ummahat al-fadhail. Sebagai ilustrasi, yaitu sikap seseorang dalam menyikapi perbedaan agama dengan umat agama lain, seyogianya klaim kebenaran (truth claim) tidak perlu diperdebatkan. Dengan kata lain, sikap moderat menjadi faktor esensial dalam menumbuhkan sikap toleran dan humanis. 

Kedua tadbir al-manzil, sikap moderat dalam hal ini menitikberatkan pada unsur kepentingan bersama. Sebagai ilustrasi, yaitu menerima hukum adat berdasarkan tradisi yang sudah ada di masyarakat. Dengan kata lain, semua adat istiadat dan nilai-nilai sosial yang terdapat dalam masyarakat bisa dijadikan sumber hukum, tidak hanya adat masyarakat Arab. Hal ini selaras dengan tujuan syariah yaitu menjaga hak serta menjunjung tinggi keadilan dalam pertimbangan pandangan akal dan wahyu.

Terakhir, yaitu tadbir al-mudun, menitikberatkan pada terciptanya kondisi negara yang aman, tenteram, dan damai sebagai instrumen untuk menjaga stabilitas serta keutuhan negara dalam bingkai kemajemukan bangsa. Terminologi tersebut merupakan corak ajaran Islam dalam memerangi masuknya paham radikal yang merusak karakter generasi muda.

Lebih lanjut, sikap moderat sejatinya sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sebagaimana yang termaktub dalam Pancasila dan UUD 1945. Namun, muncul sebuah pertanyaan bagaimana praktik kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini? Apakah sikap menghargai dan menghormati antarumat beragama tetap kokoh berdiri?

Dalam menilik permasalahan tersebut tidaklah mudah, mengingat dipengaruhi berbagai faktor yang pada hakikatnya saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Faktor tersebut, di antaranya paradigma berpikir masyarakat Indonesia yang harus diubah dari mementingkan kepentingan pribadi menjadi mengutamakan kepentingan bersama. Kemudian, fleksibilitas nilai sosiokultural masyarakat Indonesia yang seharusnya mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman serta sinergisitas seluruh elemen bangsa dalam mempertahankan nilai-nilai luhur tersebut. 

Pentingnya Revolusi Mental

Kemajemukan bangsa Indonesia sejatinya menjadi kekuatan sekaligus tantangan apabila dihubungkan dengan kehidupan manusia yang makin kompleks akibat pengaruh revolusi industri dan globalisasi. Dalam kondisi yang demikian, seluruh pihak dituntut beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi. Perubahan ini ternyata berdampak langsung terhadap nilai luhur bangsa yang makin tergerus dan sangat mungkin menghilang jika tidak dipertahankan eksistensinya.

Seiring perkembangan teknologi, nilai kemajemukan bangsa memerlukan “revolusi” untuk memperkokoh kedudukannya sebagai kebenaran yang mentradisi atau ajek dalam mengatur tatanan kehidupan sosial masyarakat, serta sebagai wadah mencapai kemajuan komunitas baik dalam penciptaan kedamaian maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Perwujudan dalam melakukan revolusi dapat dimulai dengan mengintegrasikan nilai budaya lokal dengan nilai-nilai Islam moderat. Hal tersebut menjadi faktor pendukung eksistensi kemajemukan bangsa, kemajemukan bangsa menjadi sarana pengikat serta perekat persatuan dan kesatuan bangsa. 

Peradaban zaman yang terus berevolusi menjadi penghambat dalam pengintegrasian nilai-nilai moderat Islam dan nilai Pancasila. Seyogianya hal tersebut dapat diminimalisasi dengan mengubah stigma atau pandangan. Jangan menganggap sikap moderat sebagai bentuk ketertinggalan budaya (culture lag), tetapi memandang bahwa dengan adanya sikap moderat, maka ciri khas masyarakat Indonesia akan makin terlihat. Apabila hal ini dapat diwujudkan, dengan sendirinya eksistensi kemajemukan bangsa itu akan terjaga dan bisa dikembangkan

Berdasarkan kondisi tersebut, masyarakat Indonesia seharusnya melakukan reorientasi terhadap berbagai karakter apatis yang bertolak belakang dengan nilai luhur bangsa Indonesia. Hal ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik, zaman boleh berubah tetapi jiwa dan kepribadian bangsa kita jangan sampai luntur bahkan menghilang. Revolusi mental harus digaungkan, demi terciptanya negara yang mandiri dan berdaulat. Dengan demikian, terminologi Islam moderat perlu diaplikasikan dan diimplementasikan sebagai pendukung pembangunan bangsa yang bertumpu pada kekuatan, identitas, dan keunikan dalam konteks pembangunan nasional, serta instrumen untuk mampu berkompetisi dengan negara lain dalam berbagai aspek kehidupan.

Penguatan nilai moderat Islam sangat diperlukan dalam mempertahankan eksistensi kemajemukan bangsa. Artinya ajaran Islam menjadi faktor pendukung terciptanya revolusi mental. Dengan kata lain, nilai moderat menjadi solusi agar integrasi bangsa tidak pudar ataupun hilang. Selain penguatan nilai moderat Islam, sinergisitas seluruh lapisan masyarakat dalam mempertahankan kemajemukan bangsa juga sangat penting untuk diwujudkan. 

Sikap peduli terhadap budaya lokal perlu ditumbuhkan. Dengan adanya kemajemukan bangsa, jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang heterogen tetap terjaga dan hal tersebut menjadi modal utama untuk penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam tataran sosial budaya bangsa.

Berdasarkan kriteria yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa daya pikir yang kritis, kreatif, serta inovatif dalam menciptakan suatu terobosan, merupakan cara yang efektif dalam penguatan keutuhan bangsa dengan mengedepankan sistem integrasi sosial yang baik. Oleh karena itu, dibutuhkan revolusi mental yang menitikberatkan pada sinergisitas seluruh pihak baik mahasiswa, masyarakat, maupun pemerintah dengan menstimulasi pemahaman akan pentingnya nilai-nilai moderat Islam. Apabila hal tersebut dapat diaplikasikan, integrasi bangsa Indonesia akan tetap terjaga sehingga nilai-nilai kemajemukan sebagai corak bangsa tidak tergerus. 

berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

Wukuf di Arafah dan Keutamaan Berhaji

Posting berikutnya

Sultan Sekala Bkhak Resmikan Lamban Bandung

Abdul Gofur

Abdul Gofur

Redaktur koordinator liputan cetak, online, video dan radio Lampung Post

Posting berikutnya
RESMIKAN LAMBAN BANDUNG. SPDB Pangeran Edward Syah Pernong Sultan Sekala Bkhak Yang Dipertuan ke-23 meresmikan Lamban Bandung Kesaibatinan Marga Bandar di Pekon Penggawalima Tengah, Kecamatan Karyapenggawa, Pesisir Barat, Sabtu (24/6). Pada kesempatan itu, Pun, sapaan Edwar Syah Pernong, menetapkan gelar adat untuk Achmad B Baskara sebagai Kapitan Simbangan Dalom. Baskara menyatakan komitmen untuk melestarikan budaya Lampung khususnya Kepaksian Pak Sekala Bkhak.
LAMPUNG POST/YON FISOMA

Sultan Sekala Bkhak Resmikan Lamban Bandung

TIDAK MEMALSUKAN DOKUMEN. Suasana saat penyampaian hasil verifikasi administrasi dokumen bakal calon legislatif Kabupaten Pringsewu pada Pemilihan Umum 2024 di Aula Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pringsewu, Minggu (25/6). Badan Pengawas PeNGAWAS Pemilu Pringsewu mengingatkan bagi bakal calon legislatif untuk tidak memalsukan dokumen atau syarat dalam pencalonan.
LAMPUNG POST/SURANTO

Soroti Peran Sentra Gakkumdu 

Terobosan Keilmuan Imunologi. Dok Medcom.Id

Terobosan Keilmuan Imunologi

WISATA HUTAN. Salah satu wisata hutan di Tahura Sumberagung, Bandar Lampung, beberapa waktu yang lalu. Pemerintah menetapkan tanggal 30 Juni 2023 sebagai hari libur nasional Iduladha 1444 Hijriah, sementara pada 28 dan 29 Juni 2023 ditetapkan sebagai cuti bersama. Momentum long weekend ini dinilai akan membawa dampak baik bagi sektor pariwisata.
DOK DINAS KEHUTANAN

Pelaku Pariwisata Sambut Baik Momentum Libur Panjang Iduladha

CEK HEWAN KURBAN. Petugas Dinas Pertanian Bandar Lampung bersama instansi terkait mengecek kesehatan hewan kurban di Lapak Omah Embe, Jalan Sultan Agung, Way Halim, Selasa (20/6). Permintaan atau kebutuhan atas hewan ternak dipastikan meningkat drastis jelang Hari Raya Kurban 1.444 Hijriah pekan ini. Agar masyarakat merasa aman dalam mengonsumsi daging kurban, pemerintah daerah perlu memastikan kesehatan hewan yang akan dikurbankan.
LAMPUNG POST/ANDI APRIADI

Pastikan Kesehatan Hewan Kurban 

BERITA TERBARU

  • Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Indonesia Tuan Rumah Grup J 31 Mei 2025
  • Jelang Duel Panas Final Liga Champions 2024/2025 31 Mei 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 30 Mei 2025 30 Mei 2025
  • Chelsea Lengkapi Koleksi Trofi UEFA 30 Mei 2025
  • Transformasi Digital dan Ekspor Jadi Kunci Kesejahteraan Desa di Lampung 28 Mei 2025

TOP NEWS

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

Pendaftar Jalur SNBP Itera dan Unila Terus Bertambah

Perhotelan Turun hingga 50 Persen Akibat Efisiensi Anggaran

Panitia Universitas Tak Bisa Tangani Kasus Gagal PDSS

Efisiensi Anggaran ke Daerah Berlaku untuk DAK dan DAU 

Eva Dwiana Resmikan JPO Milenial

Optimalkan Ekonomi Biru dan Hijau untuk Tingkatkan Kebijakan Fiskal

Penanganan Korupsi Berlanjut

Awasi Kebijakan Harga Singkong di Lapangan 

Capaian Pengamanan Lampung dan Sinergi Pusat-Daerah

POPULAR POST

  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 30 Mei 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 28 Mei 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Weekend, 25 Mei 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Bachtiar Al Amin : 0812-7339-8855
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Selamat Datang kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password yang terlupakan?

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?