Umar Robbani
KASUS terkonfirmasi Covid-19 di Lampung terus melonjak selama satu pekan terakhir. Dalam periode 11-17 Januari tercatat ada 780 kasus baru dengan total kasus 8.143. Angka itu meningkat dari pekan sebelumnya periode 4-10 Januari yang hanya 599 kasus baru dengan total kasus 7.228. Jumlah angka terus melonjak itu berdasarkan data Tim Satgas Penanganan Covid-19 Lampung.
Selain itu, angka kasus aktif Covid-19 pun bertambah 291 pasien menjadi 1.804. Pada pekan sebelumnya kasus aktif hanya berjumlah 1.513 pasien. Peningkatan juga terjadi pada angka kematian. Dalam sepekan terakhir tercatat ada 50 pasien meninggal karena korona. Jumlah kasus Covid-19 yang terus melonjak itu lebih tinggi dari kasus kematian pada periode sebelumnya yang hanya 25 kasus baru.
Sementara persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Lampung hanya 66,43 persen. Angka itu masih ada di bawah rata-rata nasional yang mencapai 81,12 persen. Kini, dari jumlah kasus yang ada sebanyak 5.906 pasien telah sembuh. Sementara 1.804 orang masih menjalani perawatan dan 433 pasien meninggal dunia.
Daftar
Pada bagian lain, kick off vaksinasi oleh sejumlah pejabat dan tokoh dari nasional hingga lokal telah berlangsung. Selanjutnya, pemberian vaksinasi tahap I kepada tenaga kesehatan.
Terkait hal itu, Ketua IDI Bandar Lampung dr Aditya M Biomed mengajak para tenaga kesehatan untuk mendaftar. Bagi yang telah terdaftar akan menerima pemberitahuan melalui SMS.
Sementara bagi nakes yang belum mendapat pemberitahuan, ia memintanya untuk melapor ke Dinkes setempat. Hal itu agar segera menjadi pendaftar sebagai penerima vaksin.
“Setelah melapor, nanti akan ada nomor e-registrasi untuk mendaftar secara online,” kata dia, Sabtu, 16 Januari 2021.
Kemudian, nakes akan menjalani screening ihwal riwayat penyakit. Karena ada sejumlah penyakit yang membuat seseorang belum bisa menerima vaksin.
Sejumlah kondisi yang tak boleh menerima vaksin adalah hipertensi, lupus, alergi berat, diabetes. Selain itu, petugas juga perlu mengetahui riwayat Covid-19 pada calon penerima vaksin.
“Jika memiliki riwayat penyakit itu belum bisa untuk menerima vaksin,” ujar Kepala UTD PMI Lampung itu.
Setelah itu, peserta akan mendapatkan vaksin dan mendapatkan kartu vaksin. Lalu peserta akan terjadwal untuk vaksin kedua usai 14 hari.
“Setelah vaksin nanti dapat sertifikat yang melalui kiriman via email,” kata dia.
Imun akan terbentuk pada 6 minggu setelah suntikan ke dua. Dengan begitu proses vaksinasi memakan waktu 2 bulan.
Belum Siap
Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji belum siap dengan kedatangan vaksin Covid 19, Minggu 17 Januari 2021.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Mesuji, Suyono mengatakan jika hingga saat ini baru sebagian puskesmas saja yang mendapatkan pelatihan tatalaksana Vaksinasi.
“Hingga saat ini belum ada perkembangan tentang vaksin. Kemarin, Sabtu (16/1) baru sebagian dari 12 puskesmas di Mesuji yang sudah dilatih melalui zoom tentang tatalaksana vaksinasi oleh Panitia dari Balai Pelatihan Besar Ciloto,” ujar Suyono.
Menurutnya, Dinas Kesehatan Mesuji belum memiliki data lengkap jumlah tenaga medis yang akan di vaksin terlebih dahulu.
“Belum karena awal nunggu data terrekam yg dapat SMS notifikasi,” tuturnya.
Jika Vaksin tiba di Mesuji, rencananya tenaga medislah yang akan menjadi penerima pertama.
Prioritas
Pemerintah memprioritaskan petugas medis sebagai penerima vaksin covid-19 pertama. Vaksinasi untuk petugas medis rampung kurang dari dua bulan.
“Target rampung sampai akhir Februari 2021,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi kepada Medcom.id, Minggu, 17 Januari 2021.
Pemerintah mengebut pemberian vaksin untuk petugas penanganan covid-19. Sebanyak 700 ribu juta tenaga medis menerima vaksin tiap bulan.
“1,4 juta (orang divaksin) bisa kami selesaikan dalam dua bulan ya,” ujar Siti.
Selanjutnya, program vaksinasi menyasar petugas pelayanan publik seperti tentara, polisi, hingga wartawan. Setelah itu, vaksin akan menyasar ke tokoh masyarakat dan agama, pelaku perekonomian strategis, perangkat daerah kecamatan, perangkat desa, hingga perangkat rukun tetangga dan rukun warga.
Prioritas berikutnya adalah tenaga pendidikan. Tenaga pendidikan yang diprioritaskan meliputi guru atau tenaga pendidik dari PAUD atau TK, SD, SMP, SMA, atau sekolah setingkat dan sederajat, serta perguruan tinggi.
Aparatur kementerian atau lembaga, aparat organisasi perangkat daerah, dan anggota legislatif masik gelombang berikutnya. Va masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.
Prioritas terakhir adalah masyarakat sipil dan pelaku ekonomi lain. Target vaksinasi covid-10 rampung dalam setahun. (MEDCOM.ID)