Lampungpost.id—Kurikulum Merdeka bakal mewajibkan lagi mata pelajaran Bahasa Inggris mulai kelas 3 SD. Sebelumnya, pelajaran Bahasa Inggris pernah diwajibkan pada Kurikulum 2006, namun dihapuskan pada Kurikulum 2013.
“Nah di Kurikulum Merdeka betul akan kita wajibkan lagi di SD mulai kelas 3 bukan kelas 1,” kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo (Nino), dalam siaran Live Instagram ‘Tanya Nino’ terkait Kurikulum Merdeka di Instagram @ninoaditomo dikutip Senin, 17 Juli 2023.
Nino menjelaskan alasan mapel Bahasa Inggris tak diwajibkan mulai kelas 1 SD karena banyak murid di sebagian daerah masih belajar bahasa Indonesia. Namun, apabila ada sekolah yang ingin mengajarkan Bahasa Inggris mulai kelas 1 SD dipersilakan.
Baca Juga: SMP di Bandar Lampung Siap Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar Tahun Ajaran 2023/2024
Ia menyebut pihaknya bakal menyiapkan tahapan-tahapan, waktu transisi, dan pelatihan serta materi-materi yang bisa digunakan oleh guru, pemerintah daerah untuk menyiapkan guru. Sehingga bisa mengajarkan materi Bahasa Inggris di SD.
Baca Juga: Sekolah Penggerak di Lampung Wajib Terapkan Kurikulum Merdeka
Pelajar Sepanjang Hayat
Alasan kewajiban Bahasa Inggris menjadi mata pelajarab, menurut Nino, agar murid bisa menjadi pelajar sepanjang hayat.
“Jadi, ini bukan untuk gagah-gagahan supaya semua orang pintar Bahasa Inggris, enggak. Motivasi kita mengajarkan Bahasa Inggris sejak anak itu praktis sekali. Karena kita menyadari bahwa banyak sekali materi ilmu pengetahun yang tersedia gratis di internet, di jagat maya yang hanya tersedia dengan Bahasa Inggris,” ujar Nino.
Dia mengatakan apabila siswa tidak bisa Bahasa Inggris, bisa kehilangan kesempatan untuk belajar sepajang hayat, belajar dari materi yang tersedia gratis di internet. Nino menyebut Bahasa Inggris alat ajar supaya murid cukup percaya diri dan bisa menggunakan untuk menyerap informasi dalam Bahasa Inggris dan belajar dari sana.
“Syukur-syukur kalau bisa terampil Bahasa Inggris, itu bonus. Tapi minimal sekali mereka tidak kehilangan kesempatan untuk belajar menyerap ilmu pengetahuan yang hanya ada dalam Bahasa Inggris,” jelas Nino.