UNTUK ketiga kalinya, Lampung Post menerbitkan buku tentang wakil rakyat Lampung pada Rabu, 16 Desember 2020. Buku berjudul Apa dan Siapa 714 wakil rakyat Lampung 2019-2024 yang lahir di tengah pandemi menjadi bukti nyata Lampung Post terus hadir dan menjadi kepercayaan bagi masyarakat di Sai Bumi Ruwa Jurai.
Pemimpin Redaksi Lampung Post, Iskandar Zulkarnain, mengungkapkan peluncuran buku Apa dan Siapa 714 Wakil Rakyat Lampung 2019-2024 ini merupakan buku ketiga tentang wakil rakyat Lampung oleh penerbit Lampung Post. Buku tentang para pejuang aspirasi rakyat ini berturut-turut terbit pada 2010, 2015, dan 2020.
“Di titik ini, Lampung Post sudah memiliki modal untuk tiap lima tahun menerbitkan buku tentang wakil rakyat Lampung. Namun, menerbitkan buku di masa pandemi bukanlah suatu yang bisa dianggap enteng. Ada tantangan dan kendala tersendiri untuk itu,” kata Iskandar di ruang kerja kantor Lampung Post, Rajabasa, Selasa, 15 Desember 2020.
Pramoedya menuliskan, orang boleh pintar setinggi langit, tapi kalau tidak menulis, maka ia akan hilang dari sejarah.
Menurutnya, peluncuran buku hasil karya awak redaksi Lampung Post ini adalah karena kepercayaan masyarakat. Buku ini juga menjadi alat kontrol bagi publik terhadap wakilnya yang ada di parlemen dari hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2019.
“Pemilu 2019 yang dilaksanakan tahun lalu menjadi tonggak sejarah kepemiluan Indonesia. Sebab, untuk pertama kalinya, pelaksanaan pemilu bersamaan,” ujarnya.
Merawat Tradisi
Direktur Utama PT Masa Kini Mandiri, penerbit Surat Kabar Harian Umum Lampung Post, Abdul Khohar mengatakan, peluncuran buku ini memiliki makna merawat tradisi baik dan ikhtiar untuk kian mendekatkan para wakil rakyat dengan rakyatnya. Ia menyebut merawat tradisi baik karena bagaimanapun ini adalah upaya Lampung Post untuk kali ketiga, setelah tahun 2010 dan 2015. Anggota Dewan Redaksi Media Group itu menyatakan dengan menerbitkan buku ini bisa menjadi referensi dan salah satu cara penting bagi rakyat untuk kian mengenali para wakilnya, baik di DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota.
“Buku masih selalu menjadi medium efektif untuk menajamkan dan memanjangkan ingatan. Buku ini juga bisa menjadi warisan penting bagi masyarakat Lampung tentang jejak demokrasi di Republik ini serta jejak para wakil rakyat. Kami sepakat bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian. Pramoedya menuliskan, orang boleh pintar setinggi langit, tapi kalau tidak menulis, maka ia akan hilang dari sejarah,” kata Abdul Khohar.
Sementara pernyataan mendekatkan rakyat dengan para wakilnya, menurut Khohar, menjelaskan bahwa tidak semua rakyat, konstituen, bisa bersentuhan langsung dengan para wakilnya. Buku ini menjadi medium untuk ‘menyentuh’ para wakil rakyat secara tidak langsung serta memperluas daya jangkau publik terhadap rakyat.
Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyambut gembira penerbitan buku Apa dan Siapa 714 Wakil Rakyat Lampung 2019-2024. Ia berharap buku ini bisa menjadi bahan bacaan rakyat untuk mengenal wakilnya. Selain itu, menjadi tolok ukur rakyat untuk mengevaluasi wakil rakyat yang mengabdikan diri di DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota.
“Lampung Post sebagai salah satu bacaan referensi pemerintah dan masyarakat untuk membangun daerah berupaya membangun literasi. Lampung Post harus makin kuat kajian intelektualnya melalui karya-karya bukunya, termasuk buku ini. Dengan demikian, ke depan, Provinsi Lampung makin tumbuh, berkembang, dan maju,” ujar Gubernur. (BOY)