RICKY MARLY
ricky@lampungpost.co.id
BANYAK selebritas yang menjadi sukarelawan organisasi nonprofit Head Count untuk mempromosikan pesta demokrasi di Amerika Serikat. Di antara para selebritas itu, musikus asal Inggris, Harry Styles (28), dinilai cukup berpengaruh.
Sebagai sukarelawan Head Count, penyanyi muda itu bertugas untuk mengajak anak muda di Amerika Serikat memeriksa status pendaftaran pemilih mereka dan ikut berpartisipasi memberikan suara dalam pemilu setengah periode (mid-term election) tahun ini. Ajakan Styles berhasil.
Sebanyak 54 ribu penggemarnya langsung mendaftar sebagai bagian dari good to vote (GTV) milik Head Count. Bahkan, sebanyak 30 ribu orang di antaranya mendaftar pada 24 jam pertama, setelah kampanye yang dilakukan Styles.
Hal tersebut membuat penyanyi kelahiran 1994 itu berhasil memecahkan rekor sebagai musikus paling berpengaruh dan sukses yang bergabung dalam kampanye politik.
“Penyanyi As It Was telah berperan dalam memecahkan rekor kampanye paling sukses Head Count oleh seorang seniman musik dalam 18 tahun sejarah organisasi tersebut,” sebut Billboard, dalam laman resmi mereka.
GTV Head Count ialah kampanye online untuk anak muda yang telah ada sejak 2004 untuk merespons turunnya partisipan pemilih muda dalam pemilu presiden atau mid-term. Head Count menggunakan kekuatan musik untuk mempersiapkan anak muda dalam menggunakan hak pilih mereka.
Kampanye yang dijalankan Harry Styles berbentuk seperti sebuah giveaway. Setiap fan yang merupakan warga negara AS dapat memeriksa status pendaftaran mereka melalui website, penggemar yang baru mendaftarkan dirinya untuk pemilu via Head Count akan mendapatkan satu nomor undian.
Dua orang yang beruntung akan mendapatkan tiket konser tahunan sang artis yang bertajuk Harryween di Los Angeles, 31 Oktober, beserta akomodasi pesawat dan penginapan hotel secara gratis. Konser itu telah berlangsung pada Senin (31/10) di Los Angeles.
Sejak September
Kerja sama Styles dengan Head Count telah dimulai sejak September lalu. Saat itu, pendiri dan Direktur Eksekutif Andy Bernstein meyakini bahwa seorang Harry Styles memiliki dampak yang luar biasa. Keyakinan itu pun akhirnya terbukti.
“Pengaruh Styles sebagai selebritas sangat penting sebab midterm election di AS jarang mendapat perhatian dari masyarakat dan media. Pemilu ini untuk memilih pihak legislator, bukan presiden,” katanya.
Pria berambut ikal itu aktif berpolitik dan pernah terlibat dalam situasi politik di negara asalnya, Inggris, ketika dia menghadiri acara debat Brexit di House of Lords setelah Inggris mengumumkan untuk lepas dari Uni Eropa pada 2016.
Dalam daftar selebritas Inggris terkaya di bawah usia 30 tahun Heat Rich List, secara mengejutkan, Harry Styles berhasil menduduki peringkat teratas untuk pertama kalinya.
Ia sukses mengumpulkan kekayaan hingga £116 juta, atau Rp2 triliun, dan menggeser penyanyi Ed Sheeran (31), yang sebelumnya menduduki posisi teratas. (MI/R3)