RICKY MARLY
ricky@lampungpost.co.id
MEMANFAATKAN momen pandemi Covid-19 selama dua tahun, musisi Pongki Barata terus berinovasi dengan merilis karya-karya barunya secara konsisten. Teranyar, musisi yang sudah berkarier selama 26 tahun di industri musik Tanah Air itu merilis single berjudul Pertemuan Kedua.
Lagu Pertemuan Kedua itu merupakan single keduanya setelah lagu Aku Peluk Kamu, single pertama yang dirilis pada 17 Juni 2022. Dua single yang baru saja dirilis Pongki terbilang punya rasa berbeda dengan ratusan karya lagu khas Pongki sebelumnya. Kali ini Pongki meninggalkan zona nyamannya di area pop romantis nan sendu dan mendobrak konsep baru dengan format synth-pop, atau lagu rancak yang dominan dengan sound synthesizer dari kibor.
“Lagu Pertemuan Kedua itu menceritakan tentang mereka yang berjumpa kembali setelah lama sekali tidak bertemu,” ujar Pongki dalam rilisnya, Senin (10/10).
“Dulunya mereka merupakan pasangan, tapi sempat berpisah dan akhirnya ketemu lagi. Kemudian mereka merasa masih memiliki harapan yang sama dan tiba-tiba cinta yang dulu padam mulai menyala kembali,” ujar Pongki.
Pertemuan Kedua yang tetap diproduseri sendiri Pongki ini juga mendaulat Tommy Widodo yang didapuk sebagai co-producer. Uniknya, proses pengerjaannya juga dilakukan jarak jauh dari dua tempat, yakni dari kediaman Pongki di Bali dan Tommy Widodo mengerjakannya dari Solo.
“Aku mengerjakannya dengan kerangka sound-sound yang menurut aku pas dengan suasana synth pop atau city pop atau dance pop, yang berdasarkan dari sound-sound synthesizer,” ujarnya.
Menurut Pongki, dari dua single yang telah rilis tersebut (Aku Peluk Kamu dan Pertemuan Kedua) nantinya akan menjadi bagian dari album barunya yang akan dirilis tahun depan bertajuk POP.
Namun setelah single Pertemuan Kedua ini, Pongki masih akan merilis single ketiga berjudul Irama Asmara pada November 2022. Album POP itu dibuat dengan semangat synthesizer mendekati tahun 80-an akhir dan 90-an awal di era-era Rick Astley atau Jason Donovan dan minus gitar.
“Jadi album baru POP besok nol gitar, tidak ada gitar sama sekali, hanya bertumpu pada sound-sound synthesizer,” ujar Pongki.
Tidak tanggung-tanggung, selama masa pandemi Covid-19, Pongki Barata diam-diam telah menyiapkan materi lima album baru. Bahkan, semuanya sudah siap rilis. Pongki Barata meyakini konsisten merilis karya sudah seharusnya kewajiban yang harus dilakoni para seniman musik.
Jaga Produktivitas
Setelah namanya moncer pertama kali dengan Jikustik, lalu solo karier, hingga menjadi pemain bas sekaligus vokal di The Dance Company, Pongki selama ini mengaku selalu menerapkan apa yang sudah dilakukan beberapa idolanya, yakni Sting dan Bryan Adams.
“Nomor satu tetap menjaga produktivitas. Jadi apa pun kondisi dan situasinya, sedang laku atau tidak laku, sedang dilihat orang atau tidak, kita harus tetap produktif mengeluarkan karya dalam periode waktu tertentu. Kadang setahun bisa lebih dari satu atau setahun hanya satu. Yang jelas harus tetap menyalakan api produktivitas, tidak boleh berhenti berkarya,” ujarnya.
Meski semuanya sudah siap mengudara, semuanya akan dirilis satu per satu sembari menunggu momentum yang tepat.
Salah satunya yang pertama nanti adalah album POP. Lalu setelah album POP akan ada album synthesizer yang instrumental full (kibor), lalu ketiga ada album rok, lalu keempat ada album 21 Days yang formatnya akustik dan berbahasa Inggris.
Terakhir akan ada Ballad Essentials. Album Ballad Essentials ini nantinya berisi lagu-lagu lama Pongki Barata dengan format full string dan piano saja. Pongki menambahkan kelima albumnya itu nantinya akan disebarluaskan label barunya, yakni Multimas Production.
Adapun Multimas Production ini dikatakan Pongki sudah membantu mendukung karya-karyanya selama ini.
“Secara musik, di usia karier saya yang sekarang, 26 tahun, kok kayaknya saya tidak ingin membuktikan apa-apa lagi gitu. Maksudnya, ‘Wah, aku jago, aku hebat’, enggak sampai ke sana. Tapi justru saya ingin membuktikan pada diri saya sendiri bahwa api seni yang menyala di hati masih bisa melahirkan karya baru-baru, produk-produk baru, apa pun formatnya,” ujar Pongki. (MI/R5)