RICKY MARLY
ricky@lampungpost.co.id
KEMATANGAN dan profesionalisme Karim Benzema mengantarkannya ke posisi tertinggi dalam kariernya bermain bola. Di usia 34 tahun 10 bulan, striker Real Madrid itu membuktikan usia bukan faktor penghalang, melainkan berkah yang dituainya.
Benzema dinobatkan sebagai peraih penghargaan Ballon d’Or 2022 setelah mengarungi musim 2021/2022 dengan gemilang. Dia mendapatkan penghargaan individu prestisius itu setelah musim lalu sukses memenangi tiga trofi. Bersama Madrid ia memenangi Liga Champions dan La Liga Spanyol, sedangkan di Timnas Prancis menjadi kampiun UEFA Nations League.
Di usia yang tidak lagi muda, Benzema justru memperkuat statusnya sebagai salah satu bomber terbaik di generasinya, dan menjadi ikon Real Madrid setelah kepergian Cristiano Ronaldo.
Sepanjang musim lalu dia menorehkan 44 gol dalam 46 pertandingan untuk klub termasuk 15 gol di Liga Champions. Digabung dengan penampilannya di klub dan timnas, dia membukukan total 50 goal hanya dalam 56 laga.
“Usia hanyalah angka bagi saya. Banyak orang bermain sampai tahun-tahun terakhir mereka sekarang dan saya masih memiliki hasrat yang membara ini. Dorongan inilah yang membuat saya terus maju dan tidak pernah membiarkan saya menyerah. Itu membuat mimpi ini tetap hidup,” kata Benzema.
Panutan Hidup
Ketekunan dan jiwa pantang menyerah pada akhirnya membuatnya bangga. Benzema mengakui memiliki dua panutan dalam hidupnya, yakni Zidane dan Ronaldo Luis Nazario de Lima.
Benzema sangat mengagumi Ronaldo sebagai penyerang yang tiada bandingnya. Anda bisa saja punya kecepatan yang baik, ujarnya, tapi Anda tidak bisa melihat kemampuannya ketika menggiring bola dan menyelesaikannya dengan baik. “Saya selalu memiliki mimpi ini dalam pikiran saya bahwa semuanya serba mungkin,” kata dia.
Benzema menjadi pemenang Ballon d’Or tertua sejak Stanley Matthews yang menerima trofi perdana tersebut pada 1956. Dia juga merupakan pemain Prancis kelima yang menyabetnya setelah Raymond Kopa, Michel Platini, Jean-Pierre Papinm dan terakhir kali Zinedine Zidane yang mendapatkannya pada 1998.
Benzema menyisihkan sejumlah kandidat lainnya, antara lain Sadio Mane (Bayern Muenchen) yang ada di peringkat kedua dalam nominasi. Sementara itu, Kevin De Bruyne (Manchester City) ada di urutan ketiga dan Robert Lewandowski (Barcelona) di tempat keempat. (AFP/MI/R3)