DINAS Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar kampanye diversifikasi pangan lokal bersanding dengan pasar tani. Kegiatan itu menggandeng ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) wilayah Pangkalpinang dengan standar kesehatan.
Dalam kesempatan ini Plt Kepala Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Babel, Juaidi memberikan dukungan dan masukan kepada ibu-ibu KWT setelah sebelumnya berkeliling membeli produk.
“KWT adalah bagian dari kekuatan masyarakat perkotaan. Jadi, dengan KWT sebenarnya mendorong masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan secara maksimal dalam wadah kelompok. Sehingga, rumah dapat menjadi sumber kehidupan dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga terutama pangan, sayur, bumbu atau rempah, dan lainnya,” ujarnya.
Harapannya, ibu-ibu KWT dapat terus berproduksi, memperbaiki kualitas produk, memenuhi standar pengemasan, berlabel halal, dan terdaftar sertifikasi prima 3 yang menyatakan bahwa produk aman untuk dikonsumsi. Hal ini akan mendorong produk pangan lokal siap bersaing di pasaran dan dipajang di toko-toko ritel.
“Ke depan, saya harap produk lokal dari ibu-ibu KWT dapat dijual di perusahaan-perusahaan retail dan siap bersaing dengan produk luar yang telah lebih dahulu ada. Perbaiki kemasan produk karena kemasan dan label menentukan harga. Makin bagus kemasan dan labelnya, maka harganya pun akan meningkat,” ujar Plt Kadis Pangan Juaidi.
Ibu-ibu KWT juga diingatkan untuk memasarkan produknya melalui media sosial/online dan bekerja sama dengan perusahaan pengiriman semisal Gojek yakni Gosend, Gofood, dan lainnya.
Delapan KWT yang terlibat, yakni terdiri dari KWT Pelangi, KWT Daun Salam, KWT Matahari, KWT Delima Indah, KWT Ceria, KWT Cendawan, KWT Mutiara, dan KWT Komala Indah II. Produk yang dijual berupa sayuran segar dan pangan lokal olahan kreasi masing-masing kelompok.
Acara dikemas dengan memberikan voucer kepada pengunjung yang telah lebih dahulu membeli produk pangan. Voucer kemudian ditukar dengan salah satu dari empat jenis makanan yang disediakan panitia berdasar pada warna bendera yang dipilih. Penggunaan voucer tidak lain untuk menghindari adanya kontak langsung.
Adapun menu gratis yang disediakan adalah soto singkong dengan es tebu, nasi goreng pisang dengan es bunga telang, pempek dan bakwan singkong serta es gula merah, dan yang terakhir, aneka pangan kue dengan es kunir asem.
Olahan pangan lokal gratis ini adalah kreasi ibu-ibu dari 4 KWT Pangkalpinang yang dilambangkan dengan bendera kuning, hijau, merah, dan biru. Untuk menarik pengunjung, disediakan juga spot foto (photo booth) yang dipercantik menggunakan sayuran segar, pangan lokal, serta kotak-kotak buah. (ANT/D3)