ASRUL SEPTIAN MALIK
SATU dari tiga korban penumpang Sriwijaya Air SJ-182 asal Desa Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Tulangbawang Barat(Tubaba), Lampung teridentifikasi. Tim gabungan dari Mabes Polri mengupdate informasi terkait pencarian dan identifkasi penumpang Sriwijaya Air SJ-182, pada Jumat 15 Januari 2021 di RS Umum Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, Jakarta.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil RI Zudan Arif Fakrulloh, memaparkan dari 12 Penumpang yang teridentifikasi, hingga Jumat, 15 januari 2021 pagi, pihaknya sudah merampungkan akte kematian seluruh penumpang tersebut. Selain itu, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil juga merampungkan dokumen kependudukan lainnya. Misal, KTP Elektronik, dan kartu keluarga
Salah satu penumpang yang teridentifikasi yakni Pipi Piyono (25), warga Toto Makmur, Batu Putih, Tulangbawang Barat, Lampung. Sementara dua penumpang lain asal Lampung yakni, Sugiono Effendy (37) dan Yohanes (27), dengan alamat yang sama dengan Pipit, masih dalam pencarian dan proses identifikasi.
“Untuk penyerahannya (akte kematian) yang dua sudah, selebihnya masih menunggu kesepakatan dengan keluarga,” ujarnya dalam konferensi pers di RS Umum Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, Jakarta Timur, siaran langsung via media sosial resmi Mabes Polri.
Ia menambahkan, keluarga korban tidak perlu mengurus akte kematian ke dinas kependudukan dan catatan sipil setempat.
“Biarkan kami yang bekerja, dari keluarga cukup di rumah, nanti dokumennya kami sampaikan, cukup surat keterangan dari DVI bahwa teridentifikasi, langsung kami terbitkan, ini tugas negara, dan tugas kemanusiaan,” katanya.
Data Center
Direktorat Jenderal Catatan Sipil membuka data center secara luas, agar memudahkan tim gabungan mengditenfikasi korban, karena dari 12 penumpang 10 teridentifikasi via sidik jari.
Sementara Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, hingga Jumat 15 januari 2021 pagi, tim DVI Pusdokkes Polri telah menerima 155 kantung jenazah.
“Masih proses untuk mendapatkan data-data, rekonsiliasi dari data tersebut menggunakan banyak DNA. Kami harap akan semakin banyak korban yang teridentifikasi dan memberikan kepastian dua korban,” ujarnya.
Pada Jumat 15 januari pagi 2021 Mabes Polri juga telah menyerahkan jenazah Fadly Satrianto. Dengan demikian, sudah tiga jenazah yang diserahkan yakni Okky Bisma, Asy Habul dan Fadly.
Temukan Case
Pada bagian lain, Tim SAR gabungan telah menemukan case dari Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Kini tim berfokus untuk mencari memori dari CVR. Diperkirakan memori tersebut berada tak jauh dari lokasi penemuan case CVR.
CVR ini merupakan bagian lain dari black box pesawat. Sebelumnya, Tim SAR telah menemukan Flight Data Recorder (FDR) yang sudah diserahkan ke KNKT untuk segera melakukan analisis. CVR bisa melengkapi data dari FDR untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
KNKT sendiri kini telah berhasil mengunduh data dari FDR. Terdapat 330 parameter dari FDR dan semuanya dalam kondisi baik.
Pemakaman
Terpisah, Kopilot Nam Air, Fadly Satriyanto, korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 15 Januari 2021. Suasana duka pun menyelimuti prosesi pemakaman.
Pantauan di lokasi, keluarga dan rekan kerja Fadly turut mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhir. Sumarzen Marzuki, ayah almarhum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rekan kerja, teman, dan kerabat.
“Kami mohon maaf, apabila ananda punya salah, baik kata dan perbuatan selama ini dan silakan menghubungi ahli waris, jika almarhum punya utang semasa hidupnya,” kata Sumarzen.
Kepergian Fadly tak hanya menyisakan duka bagi keluarga, namun juga maskapai Nam Air tempat almarhum bertugas.
“Kami sangat merasa kehilangan, beliau orang baik. Mudah-mudahan almarhum tenang pada sisi Allah SWT dengan amal ibadahnya,” kata Doni, salah satu rekan pilot almarhum Fadly.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak sebelumnya mengalami kecelakaan, Sabtu, 9 Januari 2021. Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, tim Basarnas masih terus melakukan proses pencarian korban di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. (MEDCOM.ID)