Lampungpost.id–Pemerintah menyiapkan skema pemberian subsidi elpiji 3 kilogram (kg) secara langsung berupa uang tunai kepada warga yang berhak menerima. Nantinya, penyaluran subsidi tabung gas melon itu akan bersifat tertutup, kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji.
Saat ini penyaluran elpiji 3 kg bersifat terbuka, masyarakat yang telah mendaftarkan diri di pangkalan resmi Pertamina dapat membeli produk tersebut dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK).
Sejak Maret 2023 lalu, Pertamina Patra Niaga melakukan pendataan pengguna elpiji 3 kg sub penyalur atau pangkalan. Dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) sebagai basis penyaluran elpiji 3 kg, total jumlah sasaran penerima mencapai 189 juta nomor induk kependudukan (NIK).
Baca Juga: Pertamina Jamin Pasokan BBM dan Elpiji di Lampung Jelang Nataru
Tutuka menuturkan bila proses pendataan selesai, maka perubahan skema subsidi elpiji dari yang menggunakan KTP akan diubah dengan bantuan langsung.
“Jadi, kalau proses (pendataan) sudah selesai dan establish, mengenai subsidi langsung ke orang berupa tunai bisa dijalankan,” ujar Tutuka dalam konfererensi pers Capaian Kinerja Subsektor Migas 2023 di Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024.
Baca Juga: Tim Satgas Pangan Lampura Sidak Gas Elpiji 3 Kg, Harga dan Berat Dikeluhkan Warga
Belum diketahui pasti kapan proses pendataan penerima subsidi elpiji rampung. Namun, ungkap Tutuka, dengan acuan pendataan penerima elpiji 3 kg yang dihimpun Pertamina Patra Niaga, penyaluran bantuan langsung tunai diharapkan bisa lancar dan tepat sasaran untuk masyarakat miskin sesuai data P3KE.
NIK Terdaftar
“Dengan sudah ada NIK, oh ini yang berhak, berarti nanti dia bisa langsung dapat subsidi. Nah sekarang, dalam rangka proses menuju by name, by address. Jadi, ini (bantuan tunai) akan kita siapkan,” kata Dirjen Migas.
Kementerian ESDM mencatat dari 189 juta NIK, baru 31,5 juta NIK telah terdaftar bertransaksi membeli elpiji 3 kilogram melalui website atau Merchant Apps MyPertamina di sub penyalur resmi.
Total sub penyalur resmi yang terdata sebanyak 253.384 yang tersebar di 411 kabupaten/kota. Dari jumlah itu, 252.381 pangkalan atau setara 99,4% siap melakukan transaksi pada Merchant Apps MyPertamina. Sisanya, pangkalan masih terkendala dengan sinyal telekomunikasi.
Sementara Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mustika Pertiwi menerangkan sesuai nota keuangan Kememterian Keuangan, sampai sekarang subsidi elpiji masih berupa komoditas, bukan berupa tunai. Transformasi subsidi energi akan dilakukan secara bertahap.
“Tentunya transformasi ini secara bertahap dan mempertimbangkan kesiapan data, kemudian infrastruktur, serta kondisi ekonomi dan sosial masyarakatnya,” bilangnya.