DALAM kurun waktu beberapa minggu ini masyarakat dihadapkan dengan naiknya harga minyak goreng produksi pemerintah merek MinyaKita yang dijual melebih batas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Kini diketahui stoknya pun di pasaran langka bahkan kosong. Hal itu menambah polemik yang terjadi di tengah naiknya harga minyak kemasan tersebut.
Dikatakan oleh Mila (43) seorang pedagang sembako di Pasar Cimeng, Kota Bandar Lampung, bahwa stok MinyaKita di pasar setempat terjadi kelangkaan.
“Awal harganya (MinyaKita) Rp14.000 per liter sekarang naik Rp15.000 per liter tapi barangnya tidak ada. Sudah dari sekitar tiga minggu yang lalu (tidak ada),” ujarnya, Jumat, 3 Februari 2023.
Dirinya menerangkan meskipun saat ini ketersediaan barang tidak ada, harga MinyaKita dijual secara umum senilai Rp15.000 per liter.
“Memang banyak yang nyari karena harganya masih lebih murah dari merek lain. Jadi pembeli kadang beralih beli minyak goreng curah harganya sekitar Rp15.000 per kilo,” kata dia.
Senada juga dikatakan oleh pedagang lainnya Suratno, ia membenarkan kondisi terjadinya kelangkaan minyak goreng merek MinyaKita.
“Harganya lagi naik juga memang sudah gitu susah (langka) juga barangnya, MinyaKita ini awalnya harga pasaran Rp14.000 sekarang diatas itu harga pasaran sudah Rp15.000 sampai Rp16.000 per liter,” kata Suratno.
Ia menuturkan permintaan pembeli terhadap MinyaKita masih sangat tinggi, kalau waktu awal dulu belum tapi sekarang banyak yang nyari.
“Yang beli sekarang ya seadanya saja, kalau MinyaKita lagi tidak ada seperti sekarang ini ya mereka beli merek yang lain atau beli minyak curah,” ujar dia.(DET)