UNIVERSITAS Lampung menambah satu doktor bidang ilmu Pertanian, dengan lulusnya Titik Nur Aeny dari Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Unila, pada Rabu (13/1), hingga berhak menyandang gelar doktor.
Titik Nur Aeny dalam sidang terbuka promosi doktor program studi doktor ilmu pertanian Unila, di Aula Fakultas Peryanian Unila, mengusung disertasi Bakteri Patogen Busuk Lunak Nanas: Identifikasi, Uji Kisaran Inang, dan Eksplorasi Aktinomisetes Antagonisnya, menyebut penelitiannya melihat pada produk unggulan Lampung.
Penyakit busuk lunak nanas yang disebabkan bakteri Dickeya zeae, yang merupakan organisme penganggu tumbuhan Karantina (OPTK) turunan ke2, telah ditemukan di pertanaman nanas di Lampung. Penyakit yang baru pertama kali ditemukan ini harus segera diatasi karena berdasarkan penelitian di Malaysia, dapat menurukan produksi nanas hingga 40%.
Penelitian ini penting karena Lampung merupakan penghasil nanas terbesar di Indonesia, bahkan nomor 5 terbesar dunia.
Penyakit ini beru pertama kali ditemukan di Lampung, bahkan Indonesia, dan menjadi OPTK ke2 karena diketahui OPTK pertamanya berasal daeri luar negara. “Kemungkinan tersebar karena adanya introduksi varietas nanas dari luar negeri,” ujarnya.
Menurut Titik yang juga dosen Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Unila itu, penelitian ini bisa dilanjutkan untuk mencari agensia hayati mencegah sebaran penyakit busuk lunak nanas. Terlebih bakteri ini memiliki banyak inang dengan dampak yang berbeda-beda.
Sidang terbuka promosi doktor ini dihadiri tim penguji dari Unila dan Unpad, Dekan Fakultas Pertanian Unila Irwan Sukri Bunawa dan Ketua Program Doktor Ilmu Pertanian Unila Slamet Budi Yuwono. Titik Nur Aeny dan menjadi lulusan ketujuh Prodi Doktor Ilmu Pertanian Unila dan berhak menyandang gelar doktor usai dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan oleh ketua sidang terbuka. Bahkan, disertasi berupa penelitian penyakit busuk lunak nanas yang pertama ini bisa dipatenkan sebagai hasil penelitian dari Fakultas Pertanian Unila. (SAG/R5)