Lampungpost.id–Rumah warga di Pekon Atarbawang, Kecamatan Batuketulis, Lampung Barat tersambar petir pada Rabu, 26 April 2023, sekitar pukul 16.00 WIB.
Kejadian itu menimpah korban Budi Irawan (26) dan adik perempuannya SS (13) yang mengakibatkan Budi Irawan meninggal dunia di tempat. Sementara adiknya kini masih dirawat di Puskesmas.
Kejadian itu berlangsung saat sedang terjadi hujan. Menurut SS ketika dimintai keterangannya di Puskesmas, Kamis, 27 April 2023, mengaku saat kejadian dirinya dan kakaknya itu sedang berada di dalam rumah.
Baca Juga:Seorang Kakek di Wonosari Mesuji Tewas Tersambar Petir
Ia berada di dalam kamar sementara kakaknya itu berada di bagian dapur dan sedang mencangkul untuk membuat siring pembuangan air karena air hujan masuk ke bagian dapur.
Saat itulah tiba-tiba datang petir menyambar speaker kemudian menyambar kakaknya yang tengah mencangkul hingga terpelanting dan jatuh. Kemudian menyambar dirinya.
Baca Juga: Tersambar Petir, RSUD Demang Sepulau Raya Lamteng Terbakar
Camat Batuketulis Sri Handayani, membenarkan kejadian itu. Menurutnya, berdasarkan laporan bahwa kejadian itu berlangsung setelah wilayah itu dilanda hujan.
“Jadi, petir itu menyambar salon kemudian mengenai kedua kakak adik itu,” kata Sri.
Warga yang mengetahui kejadian itu, langsung menghubungi peratin dan menolong korban serta membawanya ke UPT Puskesmas Batuketulis.
Namun tiba di Puskesmas itu ternyata tim medis, menyatakan bahwa Budi sudah meninggal. Sedangkan SS harus menjalani perawatan di Puskesmas karena mengalami luka bakar di bagian dada dan perut.
Kepala Puskesmas Batuketulis, Sarwo, mengaku hingga saat ini SS masih menjalani perawatan di Puskesmas untuk pemulihan dari dampak kejadian itu. Sarwo menambahkan, Budi diperkirakan meninggal di tempat akibat mengalami luka bakar di bagian punggung dan perut.
Sementara itu, SS mengaku saat ini kerap pusing, meskipun kondisinya saat ini sudah mulai membaik.
Menurutnya, petir itu awalnya menyambar speaker dan kedua kakak adik ini ikut tersambar karena kakaknya sedang memegang cangkul/besi sementara adiknya ini memang memakai kalung atau logam.
“Jadi, mungkin karena pengaruh adanya logam itu yang mempengaruhi sambaran petirnya itu,” kata dia. (ELI)