Lampungpost.id – MARAKNYA isu penculikan anak merebak di Lampung Selatan. Kali ini, peristiwa itu dikabarkan terjadi di dusun Umbul Garut, Desa Sidosari, Natar, Lampung Selatan.
Berdasarkan keterangan korban Z (9) yang masih duduk di kelas 2 sekolah dasar, percobaan penculikan itu terjadi saat pulang sekolah. Ada mobil hitam yang mengikutinya dengan keadaan pintu terbuka.
“Pas di bengkel aku berhenti buat istirahat soalnya capek naik sepeda pulangnya, terus pas jalan lagi ada mobil hitam pintunya kebuka. Sopirnya sudah gede (dewasa) keluar, narik tangan aku maksa masuk mobil,” kata korban, Senin, 30 Januari 2023.
Korban mengatakan saat dipaksa masuk ke dalam mobil, di dalam sudah ada dua anak lainnya. Namun korban menjelaskan bahwa kondisi anak yang ada didlam mobil itu terikat pada bangian tangan dan mulut.
“Yang maksa-maksa itu nggak tahu siapa, dia pakai topeng hitam yang sampai ke kepala ditutup, terus di kantong celana belakang ada gunting sama pisau. Terus didalam (mobil) ada dua orang, satunya udah gede tidur, yang kecil diikat tapi melek matanya,” ujarnya.
Setelah dipaksa masuk mobil, lantas korban menggigit tangan laki-laki yang diduga akan melakukan penculikan tersebut, sambil kakinya mengayuh sepedanya.
“Aku gigit tangannya yang kanan terus aku ngebut naik sepeda ketemu sama om-om yang lewat naik motor. Katanya sana pulang nanti kamu diculik, mobilnya langsung muter balik langsung belok ke perumahan,” kata Z.
Sementara ibu Z mengaku sangat khawatir dengan peristiwa yang diceritakan sang anak. Sebab, kejadian serupa juga pernah menimpa anak rekannya beberapa waktu lalu.
“Ya pasti takut, soalnya belum lama kemarin ibunya (R) juga cerita kalau anaknya mau diculik sepulang sekolah sama bapak-bapak pakai mobil hitam. Kata anak saya dia mau diculik di tanjakan dekat kali (sungai) itu, kalau R di dekat rumah geribik atas,” kata MR, ibu korban, Selasa, 31 Januari 2023.
Kekhawatiran ibu korban memuncak setelah Z menjadi pendiam dan mengatakan tidak mau sekolah karena merasa takut peristiwa serupa kembali terulang.
“Biasanya setelah sampai rumah anak saya ganti baju langsung main lagi, nah setelah peristiwa kemarin anak saya jadi pendiam dan di rumah, nggak seperti biasanya. Saya juga bilang bagus di rumah saja karena banyak berita anak-anak diculik. Setelah saya ngomong begitu ke Z, dia akhirnya cerita, iya bu Z juga tadi mau diculik, gitu kata anak saya,” ujar MR.
Setelah peristiwa tersebut, ibu Z meminta kepada seluruh orang tua, perangkat desa, dan pihak sekolah untuk lebih waspada. Ia berharap kejadian serupa tak terulang kembali.
“Ibu guru yang di sekolah juga minta tolong banget ya, kalau sekiranya anak-anak pulang sekolah dilihatin apa yang jemput itu orang tua murid atau bukan. Kalau ada yang mencurigakan langsung lapor ke perangkat desa, supaya ada keamanan bagi anak-anak kita ini,” kata dia. (TV2)
Baca Juga Artikel Kami di : Google News