PEMERINTAH Provinsi Lampung menargetkan produksi kedelai mencapai 1.200 ton di tahun 2022. Sementara alokasi luas kebun kedelai sebesar 1.000 ha dengan target 1,1 ton sampai 1,2 ton/ha.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DKPTPH) Provinsi Lampung, Kusnardi menceritakan untuk kegiatan kedelai tahun 2021, dari alokasi seluas 2.580 ha, sudah dipanen seluas 1.971,5 ha dengan produksi sejumlah 1.241,4 ton. Untuk penjualan hasil kepada pengrajin tahu tempe dengan harga bekisar antara Rp6.000–Rp8.000.
“Untuk rencana alokasi tahun 2022 ada 1000 ha target provitas 1,1 sampai 1,2 ton/ha dengan produksi 1200 ton. Di Provinsi Lampung, daerah yang menjadi prioritas tanaman kedelai ada di Pesisir Barat, Tanggamus dan Lampung Tengah,” katanya, Minggu, 13 Maret 2022.
Menyikapi harga kedelai yang merangkak naik, pihaknya akan terus berusaha menambah luas tambah tanam kedelai, meningkatkan produksi, dan mendorong petani Lampung untuk tetap menanam kedelai. Produk lokal masih skala kecil untuk lingkup provinsi Lampung dibanding kebutuhan pasar.
“Jadi produksi lokal masih berperan untuk pelengkap kebutuhan, belum menjadi andalan utama untuk memenuhi total kebutuhan di Provinsi Lampunh,” katanya.
Diketahui, Kawasan kedelai tersebar di 10 Kabupaten yakni Tanggamus (320 Ha), Way Kanan (482 Ha), Mesuji (90 Ha), Lampung Timur (40 Ha) Pesisir Barat (1.006 Ha), Tulang Bawang (100 Ha), Lampung Barat (325 Ha), Lampung Tenggah (55 Ha), Pringsewu (50 Ha), dan Pesawaran (112 Ha). (TRI/O1)