MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut vaksin yang digunakan di Indonesia ampuh menangani penularan varian Covid-19. Khususnya, varian delta.
“Manfaat vaksinasi sudah terbukti. Mumpung sekarang vaksinnya makin banyak tersedia, masyarakat tidak usah ragu-ragu lagi untuk segera vaksinasi,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 Juni 2021.
Indonesia menggunakan tiga jenis vaksin, yakni Vaksin Sinovac dan AstraZeneca untuk program vaksinasi dari pemerintah. Lalu, Vaksin Sinopharm yang segera digunakan untuk program Vaksinasi Gotong Royong.
Budi menuturkan pemerintah telah mengakselerasi kecepatan penyuntikan vaksin. Penyuntikan vaksin sudah mencapai target 700 ribu orang per hari.
Per Juli 2021, vaksinasi ditargetkan mencapai 1 juta orang per hari. Target ini seiring dengan relaksasi batasan kriteria dan usia penerima vaksin di atas 18 tahun.
Pemerintah menargetkan vaksinasi untuk 181 juta penduduk untuk mencapai kekebalan kelompok. Lebih dari 23 juta penduduk atau 12,8 persen sudah mendapatkan vaksinasi tahap pertama.
Vaksinasi tahap 3 untuk seluruh masyarakat Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas akan dibuka dalam waktu dekat. Namun, masyarakat usia 18 tahun ke atas di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah dapat vaksin lebih awal.
Budi meminta masyarakat tetap tidak mengabaikan protokol kesehatan dan keluyuran meskipun pemerintah meningkatkan jumlah vaksinasi. Terlebih, sejumlah varian baru terus bermunculan.
“Varian ini memang lebih cepat menular, tetapi cara menurunkan laju penularannya sama, yakni dengan tidak lelah, tidak bosan, dan tidak abai dengan protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” ucap Budi.
Sementara itu, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menegaskan vaksin yang digunakan di Indonesia masih mampu menangkal varian Covid-19. Kemenkes merujuk pada rilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Kita mengikuti rilis WHO (bahwa) semua vaksin masih efektif untuk varian maupun jenis covid-19 lainnya,” ujar Nadia.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk “Vaksin untuk Indonesia”. Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti “obat” atau “anti-virus”, tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
“Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema ‘Vaksin untuk Indonesia’. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi,” terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program “Vaksin untuk Indonesia” tayang di Metro TV setiap Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial. (Medcom.id)