DATA kunci penting dalam upaya mempercepat pembangunan dalam menyejahterakan masyarakat. Sebab, selama ini berbagai program pengentasan kemiskinan di level desa selalu tidak tuntas karena tidak berdasar data valid di lapangan.
“Saat ini Kemendes hampir rampung pengumpulan data desa. Data-data inilah yang akan menjadi dasar berbagai rencana aksi dalam mempercepat pembangunan desa. Semua itu demi kesejahteraan warga desa,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/1).
“Sudah saatnya menyudahi kurang efektifnya berbagai program percepatan pembangunan desa. Data desa yang valid menjadi kunci,” kata Gus Halim, sapaannya saat berdialog dengan kepala desa, perangkat desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Meteseh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (8/1).
Ia mengatakan data desa yang saat ini berasal dari berbagai desa di pelosok Nusantara. Data tersebut akan memberikan cerminan fakta di lapangan. Sebab, mereka yang mengumpulkan data tersebut adalah para perangkat desa, pendamping desa, maupun para sukarelawan dari masing-masing desa.
Gus Halim mengatakan sudah saatnya seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di negeri ini meningkatkan kepercayaan terhadap desa. “Selama ini banyak pihak masih memandang remeh terhadap kemampuan stakeholder desa dalam menyelesaikan masalah. Situasi ini tidak bisa terus dibiarkan, apalagi dari tahun ke tahun performa desa dalam mengelola dana desa maupun program kerja kian meningkat,” katanya.
Dia menegaskan jika data desa berbasis SDGs desa telah rampung, akan menjadi titik tolak percepatan pembangunan desa. Nantinya, data SDGs desa akan menjadi instrumen menekan semua pihak agar urusan terkait data langsung tanya ke desa.
“Dan saya memang fokus itu data, sudahlah data kemiskinan itu tanya ke desa, jangan mengarang. Percayalah kepada desa,” katanya. (ANT/D1)