PEMERINTAH Desa Banjarwangi, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara terus berbenah meningkatkan pembangunan dengan mengedepankan program kemasyarakatan. Salah satunya adalah program keluarga berencana (KB).
Selain program KB, daerah setempat juga memperoleh predikat desa tanpa wc cemplung (ODF). Pembangunan yang dibiayai dengan Dana Desa (DD) itu meningkatkan derajat kesehatan warganya.
“Selain menjadi desa ODF di Provinsi Lampung, kita juga menjadi salah satu sasaran kampung KB di tingkat kabupaten. Ke depan coba kita tingkatkan, selain di bidang insfrastruktur juga dipemberdayaan, seperti BUMDes misalnya,” kata Kepala Desa Banjarwangi, Mudasir.
Dia mengaku di tengah pandemi saat ini program padat karya yang dijalankan di desa cukup minim. “Kalau saat ini, untuk bidang fisik anggaran kami hanya mampu mengakomodir penggalian siring beberapa ratus meter saja. Itu pun tidak diberi apa-apa, karena anggaran tak memenuhi. Namun, sebelumnya telah dilakukan pembangunan, seperti membuka akses jalan sampai kepada peningkatan kualitas menuju dan mengangkut hasil produksi petani, ” kata dia.
Namun yang masih menjadi kendala adalah masalah pupuk, sebab, mereka harus mengambil ke desa tetangga yang jaraknya cukup jauh. “Ke depan coba kami arahkan kepada pengadaan pupuk. Jadi bisa kami berikan saat petani butuh dengan sistem bagi hasil. Kalau nanti ada keuntungan masuk ke Bumdes, sehingga menambah pemasukan desa,” kata dia.
Program itu, lanjutnya, memiliki dua fungsi, selain mendukung ekonomi warga juga mengembangkan badan usaha desa.
Sementara itu tokoh pemuda desa setempat, Sudirman mengaku bangga atas capaian desanya. “Kami cukup bangga meski berada di ujung kecamatan, desa kami menjadi percontohan kampung KB. Dan alhamdulillah program ini masih berjalan sampai saat ini dengan dukungan pemerintah mulai dari desa, kabupaten, sampai pusat. Manfaatnya cukup dirasakan, dengan sedikit anak keluarga terjamin dan bahagia,” kata dia.
Warga lainnya, Lamri, sekaligus tokoh masyarakat yang dituakan,mengaku cukup terbantu dengan program pemerintah desa setempat. “Kami bersyukur, warga cukup terbantu. Sebelumnya kalau harus buang air asal-asalan dan mengganggu kesehatan. Saat ini sudah ada toilet yang diakomodir desa,” kata dia.
Selain pemberdayaan masyarakat, pembangunan fisik cukup baik. Seperti kondisi insfrastruktur jalan, beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan pesat. Khususnya jalan akses menuju tempat produksi. “Kalau sebelumnya kami sulit mengangkut hasil panen, sekarang lancar. Ini mengurangi beban kami yang rata-rata petani pekebun singkong dan karet. Terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah, khususnya desa ini,” kata dia. (FIT/D2)