SEBANYAK 26 desa di Kecamatan Natar rampung menggelar musyawarah desa untuk rencana kerja pada 2022. Beberapa hal menjadi prioritas yakni penanganan covid-19, stunting (bayi kurang gizi kronis) dan penanganan bencana.
“Kita tidak tahu sampai kapan dana desa ini berjalan, andai dikemudian hari distop desa di kecamatan ini harus siap menghadapi hal tersebut, ” kata Camat Natar Rendy Eko Supriyanto dalam penyampaiannya di balai desa Hajimena, Kamis (30/9).
Rendy menuturkan langkah yang mesti dilakukan seperti, menghidupkan badan usaha milik desa, menggerakkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pedesaan, wisata desa, menjalin kerjasama dengan pihak ketiga atau desa lain dalam menghidupkan ekonomi. ” Pendapatan desa ini lah yang akan menjalankan pembangunan desa, karena kita tidak tahu sampai kapan DD akan ada,” kata dia.
Tujuan utama musyawarah yang dilakukan di masing-masing desa, untuk mencapai tujuan yang direncanakan. “Harapannya rencana yang digagas tercapai tidak keluar dari jalur terlebih lagi keluar dari SDGs,” kata dia.
Sekretaris Kecamatan Natar, Gustina Aryani sekaligus Penjabat Sementara Kades Hajimena mengatakan, prioritas program nasional harus dijalankan sesuai aturan, seperti penganan stunting, swasembada gizi, menghidupkan ekonomi desa dan program penganan bencana.
“Beberapa hal yang disebutkan ini menjadi prioritas yang harus dijalankan. Bagai mana kedepannya desa bisa mandiri andai DD tidak ada lagi, program kesehatan berjalan dengan baik seperti penanganan stunting dan covid-19 saat ini,” kata dia. (EBI/D2)