PEMERINTAH desa (pemdes) telah menyusun rencana kerja 2022 dalam upaya pemulihan ekonomi akibat deraan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sekitar dua tahun lebih. Rencana meliputi bidang ekonomi dan pembangunan.
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Natar Lia Saraswati Putu Nila mengatakan semua kegiatan pemde harus berdasarkan data pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang masyarakat tetap sebelumnya. Oleh karena itu, tidak bisa menyampingkan atau keluar dari alur tersebut.
Menurutnya, setiap desa harus merancang pemulihan ekonomi dengan cara yang mandiri. Salah satunya menghidupkan badan usaha milik desa (bumdes), sehingga apabila DD tidak ada, tetap bisa tumbuh dan sejahtera.
“Jangan sampai saat dana desa sudah tidak ada, kewalahan mencari pendapatan. Untuk itu, perlu menggerakkan BUMDes sebaik mungkin,” kata Lia saat memimpin rapat di Desa Rulunghelok, Rabu (22/9).
Menurutnya, BUMDes ini akan menjadi tulang punggung desa. “Keuntungan dari Bumdes bisa menjadi pemasukan. Jadi, jangan hanya diam, cari ide apa yang bisa menghasilkan. Untuk itu, perlu ada gagasan supaya ada pendapatan untuk ke depannya supaya desa lebih maju,” katanya.
Sekdes Rulunghelok Hendri Soekandar mengatakan pemaparan pihaknya sudah merencanakan sejumlah kegiatan dengan menggunakan anggaran DD 2021. Untuk kegiatan nonfisik, seperti posyandu dan pengadaan timbangan, termasuk pengadaan pengukur tinggi badan.
“Ada banyak usulan yang kami terima dan sebagian sudah terealisasi. Untuk mesin bajak pertanian nanti akan mengadakan musyawarah dengan gapoktan. Begitu juga dengan kostum olahraga dan penerangan,” ujarnya.
Pembangunan Fisik
Aparatur desa bersama masyarakat juga sudah merancang untuk pembangunan fisik. Adapun usulan tersebut di antaranya, pembanguan jalan paving block, rabat beton, dan sumur bor di beberapa titik.
“Berdasarkan kesepakatan bersama untuk ke depan rencana pemerintah desa ada beberapa titik pembangunan jalan dengan panjang ratusan meter. Selain itu, beberapa titik sumur bor untuk warga yang kesulitan air bersih,” katanya.
Dia menjelaskan realisasi pembanguan tahun ini hampir semuanya selesai sesuai ketentuan. “Jadi kalau dusunnya sudah membangun infrastruktur, kadusnya jangan tidak datang waktu rapat. Jangan merasa tidak ada pembangunan lagi, belum tentu karena kami usahakan membangun semuanya,” ujarnya. (EBI/E1)







