SEJAK dikucurkannya Dana Desa (DD) tahap dua, sejumlah desa mengebut pembangunan wilayah masing-masing. Salah satu desa yang tengah mengerjakan proyek jalan beton yakni Desa Natar, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).
Pemdes Natar membangun jalan di tengah permukiman warga sepanjang 250 meter dengan anggaran DD tahap 2 sebesar Rp121 juta.
Kepala Desa Natar Arif mengatakan, untuk tahap dua pembanguan jalan di tengah pemukiman masyarakat pihaknya mengucurkan anggaran Rp121.349.000 dengan panjang 250 meter, dan lebar 2,5 meter.
Menurut Arif, harapan terbesar pemerintah desa tentu semua jalan lingkungan bagus, tetapi tidak bisa serentak karena keterbatasan anggaran.
Camat Natar Eko Irawan berharap warga memiliki jalan yang bagus dan kuat. Untuk itu pengerjaan jalan harus betul-betul sesuai dengan ketentuan supaya warga tidak kecewa dengan pekerjaan pemerintah desa. ” Alhamdulillah pembanguan berjalan dengan lancar di dusun Sukarame hari ini, panjangnya mencapai 250 meter dengan anggaran dana desa,” kata dia.
Mantan Camat Sidomulyo itu menyarankan untuk desa yang tengah membangun untuk mengedepankan kualitas dari pembangunan yang tengah dikerjakan. ” Jangan sampai proyek yang dikerjakan menjadi sorotan masyarakat karena kualitas kurang memuaskan,” kata dia.
Dia mengatakan pembangunan yang dilakukan harus berkualitas jangan sampai baru dipakai sudah rusak. Karena hal itu dapat menimbulan kekecewaan warga. “Kalau masyarakatnya nggak kecewa, pembanguan bagus berjalan lancar otomatis mereka senang kalau kita ajak gotong-royong, ada semangat bersama membangun di desa,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Pemdes Tanjungsari, Lampung Selatan menggunakan Rp137 juta anggaran dana desa (DD) tahap dua untuk membangun jalan beton sepanjang 270 meter.
Penjabat Sementara (PJS) Kepala Desa (Kades) Tanjungsari, Agus Lani mengatakan pda tahap dua ada tiga lokasi yang akan dibangun. Namun pengerjaan harus dilakukan bertahap karena pekerja dan peralatan yang digunakan terbatas. “Nanti setelah ini ada dua lokasi lagi, anggaranya hampir sama dengan yang hari ini,” kata Agus Lani. (EBI/D2)