ATIKA OKTARIA
KEMENTERIAN Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) menyatakan memfasilitasi pengembangan desa-desa penyangga Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika guna menyambut gelaran World Superbike (WSBK) 2021 dan FIM MotoGP World Championship (MotoGP) 2022.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (27/10), mengatakan, hal itu dilakukan dengan membangun sarana dan prasarana pengembangan objek wisata di 19 Desa di empat Kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Utara.
Saya juga berharap BUMDesa, Desa Wisata, dapat memberikan kontribusi besar dalam penanganan kemiskinan ekstrem di desa. Sehingga kesejahteraan warga desa akan terwujud.
Pengembangan Desa Wisata di Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah, menjadi bagian dari kebijakan prioritas nasional yang menetapkan lima Destinasi Super Prioritas, salah satunya adalah DSP Mandalika di Pulau Lombok, Provinsi NTB.
“Harapan saya tentu selain desa-desa peyangga ini menjadi wahana dalam mempromosikan Desa Wisata. Tujuan utamanya adalah percepatan pencapaian pembangunan desa berkelanjutan,” ujarnya saat meresmikan bantuan pengembangan objek wisata dan amenitas wisata di Sembalun Bumbung, Lombok, NTB.
156 Desa
Menurut dia tahun ini Kementerian PDTT telah memberikan bantuan pengembangangan objek wisata dan amenitas wisata di 156 Desa 94 Kabupaten di 28 Provinsi di Indonesia.
Dia mengajak seluruh pemangku kepentingan bersama-sama bekerja keras, agar desa wisata desa-desa wisata mampu menarik minak wisatawan internasional maupun domestic untuk berkunjung dan menyerap produk-produk unggulan desa.
“Saya juga berharap BUMDesa, Desa Wisata, dapat memberikan kontribusi besar dalam penanganan kemiskinan ekstrem di desa. Sehingga kesejahteraan warga desa akan terwujud,” kata Abdul Halim Iskandar.
Dalam mengelola desa wisata, tambahnya, membutuhkan kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh stakeholders desa dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki. “Hal itu agar pembangunan lebih terkonsolidasi dengan baik, kemandirian desa-desa lebih cepat dicapai, kebangkitan ekonomi warga lebih merata, dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan,” kata dia. (ANT/D2) atika@lampungpost.co.id
 
			 
					





 

