PEMERINTAH Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah, menargetkan seluruh desa di kabupaten itu bebas blank spot atau tidak bisa mengakses jaringan telepon seluler dan internet pada 2022. Pemkab setempat mendapat bantuan untuk pembangunan 35 base transceiver station (BTS) 4G.
“Jadi agar target tersebut tercapai, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membangun dan menyelesaikan pengerjaan 35 BTS 4G di sejumlah wilayah terpencil,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Morut Ivan Rizal Mareoli, Jumat (17/9).
Anggaran untuk pembangunan tersebut berasal dari program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) menuju Indonesia Digital 2024. “Kami di daerah (Kabupaten Morut) membantu kelengkapan administrasi untuk memperlancar pembangunan BTS. Selain itu, kami menyediakan lahannya. Sedangkan pembiayaan proyek pembangunan BTS ini sepenuhnya dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN),” ujarnya.
Target pembangunan ke-35 BTS rampung paling lambat pada Desember 2021. “Jika pembangunan BTS rampung pada Desember 2021, awal 2022 semua daerah termasuk pedalaman paling terpencil akan terjangkau jaringan 4G. Dengan demikian, warga yang bermukim di sana sudah bisa berkomunikasi melalui telepon seluler dan mengakses internet,” katanya.
Apabila pembangunan ke-35 BTS rampung , Bupati Morut akan menentukan provider mana yang dapat menggunakan BTS tersebut.
Sementara itu, Bupati Morut Delis Julkarson Hehi menyatakan dukungan penuh atas program mengatasi blank spot di wilayah terpencil di Morut. Bentuk dukungan penkab dengan menghibahkan lahan sebagai lokasi pembangunan BTS.
“Cepat atau lambat, kami akan menghadapi era digitalisasi. Oleh karena itu, pembangunan 35 BT dari Kementerian Kominfo ini sangat strategis dan patut disyukuri,” katanya. (ANT/D1)