PROGRAM rehabilitasi mangrove yang sedang pemerintah galakkan mendapat apresiasi tinggi dari para duta besar negara sahabat dan perwakilan Bank Dunia. Mereka menyampaikan hal itu saat mengikuti penanaman mangrove bersama Presiden Joko Widodo di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, Selasa (19/10).
Apresiasi antara lain datang dari Country Director Bank Dunia, Satu Kahkonen. Menurut dia, program tersebut memiliki arti penting tidak hanya bagi Indonesia, tapi juga seluruh dunia.
“Ini adalah program restorasi mangrove terbesar di dunia. Oleh karena itu, kami memuji pemerintah Indonesia yang melakukannya,” katanya.
Apresiasi juga datang dari Duta Besar Ceko Jaroslav Dolecek. Dia mengatakan rehabilitasi mangrove penting bagi semua negara karena menyangkut upaya bersama menghadapi dampak perubahan iklim.”Karena iklim global bukan menyangkut individu atau satu pemerintah, tetapi kita semua,” ujarnya.
Duta Besar Finlandia Jari Sinkari menyatakan hutan mangrove sangat efisien dalam menyerap gas karbondioksida. Dia juga memuji langkah pemerintah Indonesia yang berfokus pada penanaman mangrove.
“Saya pikir jika Anda perlu menaruh uang untuk satu jenis hutan, saya pikir ini adalah pilihan yang sangat baik dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Indonesia atas pilihannya,” katanya.
Duta Besar Swiss Kurt Kunz berharap program rehabilitasi mangrove bisa menjadi contoh dan stimulus bagi masyarakat Indonesia dan dunia.”Stimulus untuk lebih menghormati alam, menjaga alam, untuk hidup lebih serasi dengan alam,” ujarnya.
Deputi Dubes Brasil Daniel Barra Ferreira merasa sangat terhormat dan senang mendapat undangan untuk menemani Presiden Joko Widodo dalam penanaman mangrove di Kalimantan Utara. Menurut dia, program rehabilitasi mangrove menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan.
Setelah menanam mangrove bersama, Presiden Jokowi dan para dubes kemudian berbincang di sebuah saung kayu. Turut mendampingi Presiden yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. (MI/D1)