WIDODO
PEMERINTAH Pekon Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu menganggarkan Rp200 juta untuk membangun gedung keseninan (sanggar seni). Bangunan tersebut disiapkan untuk warga desa setempat khususnya muda-mudi ataupun kelompok kesenian dan olahraga bela diri.
“Anggaran tersebut sudah final dan masuk dalam APB-Pekon, dan memang bisa dikatakan masih dalam program karena belum bisa dilaksanakan pada tahap I. Kemungkinan akan diekskusi pada tahap II jika memang tidak ada perubahan anggaran lagi,” kata Kepala Pekon Sukamulya Nova Kurrohman.
Menurutnya, penyusunan anggaran dana desa (DD) pekon sering ada perubahan terkait perubahan undang-undang pelaksanaan DD. “Memasuki semester II anggaran 2021 untuk perubahan anggaran biasanya pasti ada hanya yang kami jaga adalah anggaran pembangunan sanggar pekon (sanggar senin) tidak dialihkan,” kata dia.
Hampir 80 persen APB Pekon terserap untuk penanganan covid-19.
Menurutnya, sanggar ppekon dinilai sangat mendesak karena banyak sekali kelompok masyarakat dan pemuda-pemudi yang memiliki aktivitas seni serta olahraga. “Selama ini mereka berlatih di tempat sendiri-sendiri dan berpindah-pindah. Tetapi jika nantinya pekon menyiapkan tempat berlatih yaitu sanggar seni maka para kelompok kesenian dan olahraga (seni bela diri) bisa berlatih terpusat secara bergantian,” kata dia.
Adapun sejumlah kelompok kesenian tradisional di Sukamulya antara lain: kuda kepang, pencak silat, Partisan Siliwangi, PSHT, dan sejumlah olahraga bela diri lainnya. “Kemudian untuk kaum ibu-ibu terdapat beberapa kelompok mawalan dan hadroh,” kata dia.
Di Pekon Sukamulya sejumlah kelompok kesenian sudah lama berdiri, sejauh ini mereka terus mempertahankan kesenian tradisional meskipun dengan segala keterbatasan. “Di sinilah pekon berusaha hadir untuk memfasilitasi tempat agar para penggiat kesenian agar semakin semangat. Tetapi sekali lagi rencana itu masih dalam penganggaran dan mudah-mudahan tidak terkena perubahan,” kata dia.
Dia menjelaskan bangunan sanggar seni Pekon Sukamulya akan di buat model joglo seperti pendopo Pringsewu. Bangunannya akan dibuat terbuka sehingga orang bisa dengan leluasa menonton jika ada pertunjukan seni. “Dengan anggaran kurang lebih Rp200 jutaan, gambaran bangunan sanggar seni nantinya berukuran 10 x 10 meter. Untuk tingkat pekon sudah cukup besar,” kata Nova.
Dia menjelaskan lokasi bangunan akan berdekatan dengan balai pekon sehingga fasilitas umum akan terpusat di sekitar kantor pemerintah pekon. Saat ini di komplek kantor Pekon Sukamulya sudah ada sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas rawat inap, KUA, dan balai pekon.
Masih Fokus Covid-19
Dia menjelaskan, di samping pembangunan fisik, pemerintah pekon masih fokus dalam penanganan covid-19 sebagaimana perintah pemerintah pusat. “Untuk tahun ini saja warga penerima BLT DD sekitar 62 KK yang sebelumnya sekitar 70 KK. Pengurangan ini karena ada perintah pengurangan dari Kemensos bahwa bagi warga yang sudah dapat bantuan pusat tidak boleh mendapat bantuan BLT DD,” kata dia.
Dia mejelaskan anggaran untuk penerima BLT yakni sekitar Rp223 juta dengan rincian Rp300.000/KK selama 12 bulan. “Dengan anggaran pendapatan dan belanja Pekon (APB-Pekon) kurang lebih Rp900 juta, hampir 80 persen terserap untuk penanganan covid-19 baik untuk BLT DD ataupun untuk penanganan covid-19 tingkat pekon,” kata dia. (D2) widodo@lampungpost.co.id