ASRUL SEPTIAN MALIK
MENTERI Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta anak muda untuk memanfaatkan momentum Sumpah Pemuda untuk membangkitkan perekonomian desa.
“Bagi generasi muda yang aktif di media sosial, mari sama-sama membangkitkan perekonomian desa dengan memasarkan berbagai produk unggulan desa. Kalian bisa memasarkan pesona desa wisata, produk buah-buahan, produk sayuran organik, padi premium, hingga keunikan kerajinan tangan produksi warga desa,” ujar Abdul Halim Iskandar dikutip dari Antaranews.com, Jumat (29/10).
Kami yakin anak-anak muda sangat dibutuhkan peran aktif dan kiprahnya dalam mengawal dan mempercepat pembangunan desa.
Menurutnya, pemuda Indonesia sangat berperan dalam berbagai peristiwa penting dalam sejarah bangsa. Para pemuda memantik kesadaran untuk Bersatu melawan kolonialisme, pemuda memprakarsai percepatan gerakan Proklamasi Kemerdekaan, pemuda berada di garis depan dalam mempertahankan kemerdekaan.
“Pun dalam berbagai peristiwa pergantian rezim kekuasaan di masa lalu, anak-anak muda selalu menjadi pionirnya. Saat ini pun anak-anak muda juga yang selalu menyuarakan berbagai tuntutan dari masyarakat,” kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
Gus Halim menambahkan, anak-anak muda melalui berbagai platfrom media sosial juga sangat mewarnai kehidupan berbangsa.
Bantuan Pemasaran
Di tengah pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19, anak-anak muda tetap eksis berkreasi melalui berbagai kanal media sosial.”Tentu jika kemampuan mereka digunakan membantu memasarkan berbagai produk unggulan desa akan berdampak sangat besar bagi peningkatan omzet barang dan jasa dari desa,” kata dia.
Gus Halim mengungkapkan banyak produk unggulan desa yang membutuhkan bantuan pemasaran.
Saat ini banyak desa-desa wisata dengan berbagai fasilitas sarana memadai yang belum banyak diketahui calon pelancong. Selain itu banyak produk pertanian, perkebunan, maupun perikanan yang berkualitas tetapi dihargai rendah karena pemasarannya harus melalui tengkulak.
“Jika anak-anak muda melalui media sosialnya bisa memangkas rantai distribusi ini dalam arti konsumen sebagai end user langsung bisa membeli produk dari petani atau melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) makan sangat membantu peningkatan ekonomi desa,” kata dia.
Selain membantu meningkatkan ekonomi desa, lanjut Gus Halim, anak-anak muda juga bisa memanfaatkan media sosial sebagai alat kontrol penggunaan dana desa.
Menurutnya, kontrol terhadap penggunaan dana desa sangat penting agar berbagai program kerja berbasis dana desa bisa benar-benar dinikmati oleh masyarakat. “Kami yakin anak-anak muda sangat dibutuhkan peran aktif dan kiprahnya dalam mengawal dan mempercepat pembangunan desa,” kata dia. (ANT/D2) asrul@lampungpost.co.id