USAHA konfeksi di Kampung Gedungkaryajitu, Kecamatan Rawajitu Selatan, Tulangbawang, mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi pemuda di kampung setempat. Pembukaan usaha konfeksi melihat peluang usaha yang terbuka lebar.
Owner Rawajitu Production Ahmad Baidowi (30) mengatakan usaha konfeksi itu berdiri pada 2020 lalu dengan modal Rp20 juta. Modal itu untuk membeli peralatan seperti, meja sablon, alat press kaus, komputer, printer, alat press topi, bahan sablon, kaus, topi, dan perlengkapan serta bahan sablon lainnya. “Modal awal Rp20 juta, iuran sama kawan masing-masing Rp10 juta,” katanya, Senin (20/12).
Dia mengaku ide membuka usaha itu muncul saat melihat peluang usaha yang terbuka lebar. Selain itu, dengan usaha tersebut dapat mengurangi tingkat pengangguran di kampungnya.
“Rawajitu Production ini merupakan usaha percetakan yang berdiri berdasarkan pemikiran beberapa orang karena melihat potensi dan peluang usaha terutama di wilayah Kecamatan Rawajitu Selatan. Selain itu keinginan ingin menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat di sekitar,” ujarnya.
Mantan sales marketing di salah satu diler kendaraan bermotor itu menjelaskan di awal berdiri perjalanan usaha bersama rekannya itu terasa sulit. Sebab, mereka terbentur masalah permodalan.
“Permodalan yang kami miliki hanya pas-pasan dan bahan baku yang terbatas. Kemudian akses keluar sangatlah susah karena faktor jalan yang menghubungkan Rawajitu ke Bandar Lampung,” katanya.
Berbagai Produk
Ia mengatakan bisnis percetakan kini melayani sablon topi, mug, kaus, jersey, spanduk, id card, stempel, dan suvenir. Konsumen dapat memesan sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan.
Ahmad menambahkan harga setiap produk usahanya seperti suvenir gantungan kunci Rp5.000, cetak id card Rp15 ribu, topi Rp25 ribu, dan mug Rp20 ribu. Untuk stempel mulai Rp50 ribu hingga Rp120 ribu dan kaus dari Rp60 ribu hingga Rp125 ribu. Kemudian jersey Rp150 ribu hingga Rp250 ribu bergantung bahan, serta spanduk Rp50 ribu per meter.
“Di awal usaha ini hanya dua orang yang mengerjakannya. Namun, kini kami bisa bisa mempekerjakan lima orang,” ujarnya.
Untuk pemasaran, dia menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga, market place, dan memanfaatkan media sosial. “Konsumen berasal dari beberapa kalangan, terutama pendidikan, pariwisata, sosial, orang tua, remaja, dan anak-anak. Konsumen paling jauh saat ini berasal dari Palembang, Sumatera Selatan,” katanya. (FER/D1)