WARGA Pekon Sukarame, Kecamatan Ngaras, Kabupaten Kabupaten Pesisir Barat berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat melakukan normalisasi sungai di pekon setempat. Sungai di daerah itu telah mengalami pendangkalan sehingga jika hujan, air meluap dan merendam permukiman.
“Pernah dilakukan pengerukan, tetapi tanah d sungai itukan pasir, sehingga amblas dan kembali terjadi pendangkalan. Bagusnya di bangun gorong gorong atau talut agar gak runtuh,” kata Peratin Pekon Sukarame, Sahidi, Rabu (15/9).
Selain soal normalisasi sungai, masyarakat setempat juga berharap pemerintah dapat menjaga atau memberikan kepastian harga hasil bumi seperti sawit dan gabah. “Fluktuasinya cepat, kadang tinggi dan sering turun anjlok harganya, karena di sini penampungnya sedikit,” kata dia.
Saat ini, lanjut dia, harga sawit Rp1.200/Kilogram, gabah Rp3.500/Kg. “Pemerintah harus melindungi petani agar usaha makin maju. Sekarang kan petani ngeluhnya di harga tersebut. Kalau dulu petani mengeluh tentang jalur angkutan sekarang sudah diperbaiki semua tinggal harga harga lagi kurang stabil,” kata dia.
Dia menjelaskan untuk keluhan jalan atau akses angkut hasil bumi, pemerintah desa setempat telah menyelesaikannya dengan membangun jalan. “Kalaupun belum dirabat beton atau diaspal, tetapi ya sudah dilakukan pembukaan badan jalan,” kata dia.
Dia menjelaksan pada Januari 2021 telah dilakukan pembukaan badan jalan dengan panjang sekitar dua kilometer dan lebar sekitar tiga meter, dari wilayah pemangku dua sampai ke wilayah pemangku empat. Jalan tersebut langsung dilakukan pengaspalan. “Sekarang ada juga onderlahg pengerasan jalan yang dilakukan di wilayah pemangku empat menuju lokasi perkebunan masyarakat yang masih dilaksanakan,” kata dia.
Dia mengungkapkan Pekon Sukarame memilik empat pemangku, yaitu Pemangku Sukarame, Bandaragung, Pampang Balak, dan Bengang. Jumlah penduduk pekon setempat 1.367 jiwa dengan 342 Kepala Keluarga (KK).
Luas wilayah Pekon Sukarame, 29.41 Kilometer persegi. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan nelayan. Hasil kebun dan pertanian yaitu sawit, padi , dan pepaya. “Pekon Sukarame merupakan ibukota kecamatan Ngaras, kantor camat dibangun di wilayah pekon kami. Sebagian penduduknya tinggal di sepanjang pinggir jalan Lintas Barat, namun ada sebagian juga tinggal di wilayah perkebunan dan pertanian,” kata dia.
Dia menjelaskan, pihaknya juga telah membangun jalur evakuasi yang dapat digunakan sebagai jalur angkut hasil bumi warga dari kebun atau sawah menuju pemukiman dan pasar. (YON/D2)