FERDI IRWANDA
KEBERADAAN Wisata Alam 21 Kampung Ajimesir, Kecamatan Gedungaji, Tulangbawang, mampu mengangkat dan melambungkan nama kampung. Selain itu, bisa mendongkrak perekonomian warga setempat.
Pembangunan kawasan wisata yang menyajikan panorama alam itu pada September 2020 melalui dana bantuan ekonomi kreatif mandiri bergerak melayani warga (BMW) dari Pemerintah Kabupaten Tulangbawang.
Kepala Kampung Ajimesir Arbain mengatakan cikal bakal lahirnya wisata alam yang kini tengah menjadi destinasi favorit wisatawan itu berkat suntikan dana pemkab setempat. Pemkab mengucurkan bantuan Rp40 juta untuk menopang usaha baru masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Karang Taruna Tunas Harapan dan Kelompok PKK Wanita Bunda Kreatif masing-masing senilai Rp20 juta.
Kemudian dana tersebut digunakan untuk membangun jembatan sepanjang 120 meter, spot foto di pinggir sungai, dan dermaga serta empat buah saung. “Dari situ tercipta nama Wisata Alam 21 karena modal menggabungkan dari dua kelompok menjadi satu,” kata Arbain, Jumat (17/9).
Lokasi wisata seluas satu hektare itu menyajikan panorama keindahan alam hutan mangrove dan jernihnya air Sungai Pidada yang tersambung dengan Sungai Tulangbawang. Wisatawan yang hendak menikmati jernihnya air dengan warna kebiruan itu, mesti datang sekitar Oktober hingga Desember.
“Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan warna air yang kebiruan bisa datang sepanjang Oktober hingga Desember. Saat itu sungai lagi pasang dan warna air akan berubah keruh,” ujarnya.
Menurut Arbain, sejak peresmiannya 24 September tahun lalu, terdapat beberapa spot foto instagramable untuk mengabadikan menjadi momen liburan. Kemudian, fasilitas yang tersedia di antaranya 13 kedai permanen, aula khusus, 13 saung, spot foto di pinggir sungai, tempat pemandian anak, rumah pohon, musala, dan aula karaoke keluarga.
Tiket Murah
Sejak peresmian hingga kini tercatat 80 wisatawan lokal per harinya datang berkunjung. Tiket masuk bagi para pengunjung juga cukup murah, yakni Rp8.000. “Pendapatannya sekarang dari sektor pariwisata ini sudah mencapai kurang lebih Rp150 juta,” katanya.
Dia menjelaskan keberadaan lokasi wisata itu mampu mampu mendongkrak perekonomian warga. Pasalnya, terdapat 45 warga sekitar terlibat dalam pengelolaan wisata, sedangkan 13 keluarga menjajakan dagangannya di sekitar lokasi.
“Ke depan kami akan membuat wisata sawah dan kolam pemancingan. Selain Wisata Alam 21, di sini juga ada Wisata Pelangi Ajimesir,” ujarnya.
Untuk dapat tiba di lokasi wisata itu, traveler dapat menempuh jalur darat dengan memakan waktu sekitar dua jam dari pusat kota Kabupaten Tulangbawang. “Untuk akses jalan menuju lokasi, saat ini sudah cukup baik,” katanya. (D1)
ferdi@lampungpost.co.id