Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadan dan Idulfitri

Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadan dan Idulfitri Beberapa komoditas mengalami kenaikan, seperti daging ayam menjadi Rp30.200/kg yang sebelumnya Rp29.450. ATIKA OKTARIA KEPALA Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta mengatakan pemerintah perlu mengantisipasi kenaikan harga pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri. Hal itu berkaca pada pengalaman di tahun lalu, beberapa komoditas mengalami kenaikan, seperti daging ayam menjadi Rp30.200/kg yang sebelumnya Rp29.450. Kenaikan harga tersebut diprediksi menanjak mengingat pandemi covid yang belum surut. Saat ini, pemerintah mencatat beberapa provinsi mengalami defisit beberapa komoditas pangan, seperti beras, jagung, gula, cabai, bawang putih, bawah merah, dan telur. "Penyebab defisit ini dikarenakan provinsi-provinsi tersebut bukan merupakan provinsi penghasil utama dari komoditas-komoditas tadi. Ditambah pula dengan proses distribusi yang sempat terhalang akibat implementasi kebijakan pembatasan sosial," kata Felippa, Jumat (19/3). Memasuki 2021, data CIPS mencatat terjadi kenaikan dan penurunan harga di beberapa komoditas. Kenaikan harga tercatat terjadi pada komoditas daging sapi, cabai merah, dan bawang putih. Sementara penurunan harga terlihat pada telur ayam dan bawang merah. "Selanjutnya dari data BPS juga mencatat kenaikan berbagai komoditas menyebabkan inflasi 0,26% pada Januari dengan indeks harga konsumen (IHK) 105,95. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang kenaikan indeks harga konsumen (IHK) 0,81%," kata dia. Kenaikan harga itu murni disebabkan oleh kenaikan harga dari sisi persediaan, bukan karena naiknya permintaan yang tajam. Selain itu, curah hujan yang tinggi akibat La Nina juga menyebabkan kenaikan harga komoditas pangan. Harga daging sapi mengalami kenaikan pada Januari dan tercatat berada di level Rp148.546. Faktor utama kenaikan harga daging sapi adalah peningkatan harga sapi bakalan dari Australia. Harga sapi bakalan pada Juni 2020 tercatat berada di kisaran 2,8 dolar AS/kg. sementara pada Januari melonjak hingga 3,9 dolar AS/kg. Kenaikan harga tersebut tentunya berpengaruh pada harga daging sapi di Indonesia karena sebagian besar daging sapi berasal dari Australia. Indonesia masih mengimpor daging sapi karena produksi domestik hanya mampu memenuhi sekitar 70% dari permintaan dalam negeri. "Kenaikan harga juga tercatat pada komoditas cabai merah. Indeks Bulanan Rumah Tangga mencatat cabai merah berada di angka Rp84.692 pada Januari. Cabai merah menyumbang inflasi 0,08%," ujarnya. Kenaikan harga cabai merah disebabkan oleh terganggunya suplai akibat curah hujan tinggi yang disebabkan oleh La Nina. Curah hujan yang tinggi ini kemudian menyebabkan banjir dan memengaruhi jumlah pasokan dan harga di masyarakat. (E1) atika@lampungpost.co.id

Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadan dan Idulfitri

Memfanakan Nyanyi Sunyi Tradisi Lisan

Industri Halal Pacu Perekonomian Syariah

Nur Jannah

Industri Halal Pacu Perekonomian Syariah

Resmi Diperkenalkan, Wuling Almaz RS Boyong Fitur Canggih

Masyarakat Diimbau Tidak Membeli Elpiji secara Berlebihan

Penyaluran KUR BSI Terus Meningkat Setiap Harinya

Program Gebyar Chandra Anniversary Ke-27 Banjir Hadiah

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 02 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 01 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 04 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi