Ekonomi Syariah Solusi Tekanan Pandemi

Ekonomi Islam melalui lembaga keuangannya bisa memperkuat usaha kelas atas hingga UMKM. ATIKA OKTARIA SISTEM ekonomi syariah dinilai memiliki solusi untuk memulihkan kembali kondisi perekonomian yang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Hal itu ditawarkan dengan mengimplementasikan pola hubungan kerja sama yang mengakomodasi pihak berkelebihan dan kekurangan. "Hal mendasar yang harus diperhatikan adalah ekonomi rumah tangga dan UMKM." Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Lampung, Moh Mukri, menjelaskan masa pandemi Covid-19 membawa berbagai persoalan sekaligus, yaitu kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Untuk mengatasinya, ekonomi syariah bisa menjadi salah satu solusi, khususnya dengan prinsip membantu sesama. “Saat ini semuanya harus saling bahu-membahu, mulai dari yang terkecil. Sekecil apa pun uluran tangan akan menjadi sangat berarti bagi warga terdampak,” kata Mukri, yang juga Rektor Universitas Islam Negeri Radin Intan Lampung, dalam halalbihalal virtual MES Lampung, Selasa (23/6). Wakil Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Lampung, Ruslan Abdul Ghofur, mengatakan semua sektor ekonomi saat ini mengalami penurunan tajam, mulai dari pengusaha besar, usaha kecil dan menengah (UKM), hingga industri rumah tangga. Namun, saat ini masa pandemi tengah dialihkan untuk menuju era normal baru. Dalam menyambut periode tersebut, masyarakat harus memiliki semangat untuk meningkatkan kembali perekonomian. Hal mendasar yang harus diperhatikan adalah ekonomi rumah tangga. Untuk menghadapinya, ekonomi Islam bisa menjadi salah satu solusi dari kondisi saat ini. Hal itu dengan merujuk pada fikih muamalah yang sebagian besar akadnya menggunakan pola hubungan kerja sama. Konsep tersebut mengakomodasi pihak yang kelebihan dan kekurangan. "Ekonomi Islam melalui lembaga keuangannya bisa memperkuat usaha kelas atas hingga UMKM," kata Ruslan. Selain itu, lembaga keuangan publik Islam yang mengelola zakat, infak, dan sedekah dapat menjadi jaring pengaman sosial juga ekonomi rumah tangga. “Ekononi syariah ini adalah ekonomi kerakyatan karena bergerak bersama masyarakat. Untuk itu, hal mendasar yang harus diperhatikan adalah ekonomi rumah tangga dan UMKM,” ujar Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Lampung itu. Kegiatan bertajuk Menggerakkan Ekonomi Umat dalam Menghadapi New Normal itu juga diisi narasumber Alamsyah (Sekretaris Umum MES Lampung/Wakil Rektor I UIN Lampung), Hassan Erreza (LazisNU Lampung), Mat Amin (Direktur Utama BPRS Mitra Agro Usaha/ASBISINDO), dan Iqbal Syarib (pendiri Sambel Alu/ Marketif.id ). Pengembangan Empat Aspek Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dapat berkembang dengan cepat, terutama dengan adanya Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). "Untuk mewujudkannya, setidaknya ada empat hal yang harus mendapat perhatian lebih baik dari pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat," kata Wapres dalam orasi ilmiah gelar doktor honoris causa di bidang manajemen syariah Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, secara virtual dari Jakarta, Selasa. Pertama, pengembangan dan perluasan industri produk halal di dalam negeri harus berubah haluan dari konsumen halal menjadi produsen produk halal terbesar di dunia. Kedua, kegiatan keuangan dan perbankan syariah harus dikembangkan, salah satunya dengan pembentukan bank syariah sebagai bagian dari bank konvensional. Selanjutnya, pengembangan keberadaan dana sosial syariah, khususnya wakaf, zakat, dan infak yang potensinya sangat besar di Indonesia. "Keempat, kegiatan usaha syariah juga harus makin diperluas, khususnya di sektor UKM," kata dia. (ANT/K3) atika@lampungpost.co.id

Ekonomi Syariah Solusi Tekanan Pandemi

Pembangunan Flyover Banyak Kendala

Waspada Infeksi Ganda Covid-19 dan DBD di Lampung

effran

Waspada Infeksi Ganda Covid-19 dan DBD di Lampung

Arab Saudi Batasi Jumlah Jemaah Calon Haji

Pengemudi Ojek Bimbang Prosedur Angkut Penumpang

80 Anak Indonesia Eks IS Teridentifikasi di Empat Negara

Media Ciptakan Optimisme di Tengah Pandemi

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 02 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 04 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda