OJK Diminta Gerak Cepat Tangani Rekening Diblokir

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) diminta bekerja secepat mungkin memeriksa 800 rekening efek yang sudah diblokir terkait penelusuran dana di kasus megakorupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Anggota Komisi XI DPR, Hendrawan Supraktino, menjelaskan pemblokiran rekening efek yang terlalu lama dapat menurunkan volume transaksi di pasar saham yang dapat mengganggu likuiditas pasar dan berpotensi mengancam kepercayaan pasar. "Itu sebabnya kami berharap setelah diperoleh kejelasan keterkaitan rekening-rekening tersebut dengan tersangka dan para pihak, setelah pola tali-temali transaksi persekongkolan diketahui, blokir bisa diakhiri," ujar Hendarawan di Jakarta, Minggu (16/2). Menurut dia, akibat pemblokiran rekening efek tersebut volume transaksi di bursa efek turun hingga 30%. Namun, DPR menyebut OJK dan kejaksaan telah melakukan langkah yang tepat. "Kejaksaan dan OJK tahu opsi terbaik untuk kepentingan yang lebih besar," ujarnya. Mengenai kasus Jiwasraya, sejauh ini sudah ada tiga Panja tentang Jiwasraya yang dibentuk oleh DPR. Panja Komisi III dalam aspek pengawasan hukum, Panja Komisi VI tentang pengawasan tata kelola korporasi, serta Komisi XI tentang aspek kinerja pengawasan terhadap industri jasa keuangan. "Komisi XI sudah mengundang OJK, BEI, Asosiasi Emiten, Asosiasi Perantara Efek, KSEI, dan lainnya. OJK pasti akan sering diundang karena secara UU, OJK memang yang diberi kewenangan besar mengawasi industri jasa keuangan, termasuk di dalamnya industri perasuransian," ujarnya. Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, Hoesen, menjelaskan OJK secara aktif akan membantu Kejaksaan Agung untuk melakukan verifikasi atas rekening efek yang masih diblokir. Verifikasi dan klarifikasi tersebut dikatakan oleh Hosein telah memasuki tahapan akhir. "OJK berharap paling lambat akhir Februari Kejaksaan Agung sudah dapat memutuskan status rekening efek tersebut," ujarnya. Hoesen melanjutkan lambat atau cepatnya proses verifikasi yang dilakukan oleh OJK dan Kejaksaan Agung bergantung pada tingkat kooperatif para pemilik rekening untuk memberikan keterangan kepada kejaksaan. Oleh karena itu, OJK mengimbau kepada para pemilik rekening untuk segera menghubungi pihak Kejaksaan Agung untuk bersama-sama membantu penyelesaian masalah pemblokiran ini. (MI/R3)

OJK Diminta Gerak Cepat Tangani Rekening Diblokir

New Honda Civic Makin Sporty dengan Emblem RS

Telkom Persiapkan Layanan 5G

Nova Lidarni

Telkom Persiapkan Layanan 5G

TDM Kenalkan All New Honda Beat Series

Sogo Hadirkan Sabuk Lois Terbaru

BTN Bidik Izin Prinsip KPR Rp3 Triliun di IPEX 2020

Brio Satya Sumbang Terbesar Penjualan Honda

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 02 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 04 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 03 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi