KALAU biasanya rendang disajikan segar, tapi rendang bisa dikemas dan dijual dengan kondisi beku atau frozen. Inovasi rendang frozen ini dilakukan oleh Yetri, pelaku UMKM di Rajabasa, Bandar Lampung. Wanita kelahiran 1966 itu, pada 2020 lalu mulai memiliki usaha rendang frozen, bumbu rendang dan menu terbaru yakni kebab isi nasi rendang.
Melalui merek Ko Iyo Ko, rendang frozen mulai dikenal dan sudah diterima oleh masyarakat. Rendang frozen juga sudah dipesan hingga ke seluruh nusantara. Yetri menuturkan omset penjualan rendang frozen, kebab, dan bumbu mencapai Rp20 juta per bulan.
Wanita berusia 56 tahun ini menjelaskan, awalnya ia membuat usaha jamu di dekat rumahnya. Namun usaha itu tutup saat pandemi Covid-19. Ia mencoba mengisi waktu luang dengan menanam tanaman hidroponik.
Namun saat itu, anaknya berpesan kalau Yetri punya kemampuan memasak, kenapa tidak dibuat bisnis. Ia pun mencoba membuat masakan rendang. Tapi dikemas dalam bentuk beku atau frozen.
Selanjutnya, konsumen juga ingin membuat masakan rendang sendiri, sehingga ia juga memproduksi aneka bumbu seperti bumbu rendang.
Yetri memasak rendang dalam waktu enam jam dengan api kecil. Bumbu rendang pun bisa menghitam perlahan. “Ada trik kapan daging harus masuk, (masaknya) alamiah gak dipaksa (pakai) presto,” kata Yetri, Jumat, 18 Maret 2022.
Tekstur rendang frozen Ko Iyo Ko ini tidak lembek dan tidak pula keras, teksturnya sedang. “Terlalu kering gak juga, basah juga gak,” terangnya.
Setelah rendang frozen dikeluarkan dari kulkas, bisa didiamkan seharian supaya tidak beku lagi. Tipsnnya jangan menghangatkan kembali rendang karena rasanya bisa berubah.
Kalau menghangatkan rendang cukup dengan memanaskan rendang di atas air mendidih, supaya rasanya tidak berubah.
Menurutnya, kendala harga daging sapi di pasaran bisa naik turun yang mencapai Rp120 ribu-Rp130 ribu per kg. Rendang frozen dijual dengan harga Rp70 ribu untuk ukuran 250 gram atau 5 potong daging.
Menu Baru Kebab
Sudah berjalan enam bulan ini, kebab isi nasi rendang menjadi menu Ko Iyo Ko. Kebab biasanya disajikan dengan daging. Tapi, Kebab Ko Iyo Ko diisi dengan menu nasi rendang berbagai pilihan isi seperti ayam, ikan, atau daging.
Kebab ini dijual mulai harga Rp20 ribu sampai Rp30 ribu. Bagi Yetri, kebab merupakan makanan praktis cocok untuk dimakan bagi para traveller. Inovasi kebab isi nasi rendang ini ia ciptakan untuk menambah menu masakan Ko Iyo Ko.
Yetri menjadi binaan Bank BRI pada 2020 lalu. Selama menjadi UMKM binaan BRI, ia mengetahui soal pengetahuan pemasaran digital, pembiayaan, perhitungan modal pokok dan produksi.
Pelatihan itu ia dapatkan intens setiap minggu sekitar dua bulan.
Hasilnya, rendang frozen Ko Iyo Ko kini sudah bisa dipesan lewat pasar digital dari berbagai merchant.
Ia juga sudah mendapat fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BRI. Yetri pun ikut mendapat fasilitas yang disediakan BRI seperti stan UMKM seperti pada momen kegiatan pemda Lampung. “Kami pajang dagangan (di stan),” tuturnya.
Bahkan, saat bertemu dengan menteri Pertanian di Lampung Tengah Yetri difasilitasi oleh BRI.
Saat ini rendang frozen Ko Iyo Ko sudah mendapatkan legalitas berupa izin edar dari BPOM, PIRT, dan sertifikat halal dari MUI. “Kami memilih daging dari rumah potong hewan yang sudah bersertifikat halal,” tambahnya.
Melalui instagram @koiyoko.id, Yetri mengenalkan produk rendang frozen. Ia menilai, saat pandemi adalah waktu yang tepat memulai bisnis kuliner, di saat warga malas untuk ke luar rumah karena khawatir penularan Covid-19. (IAN)