Stok Beras Aman Namun dengan Catatan

ANDI APRIADI andi@lampungpost.co.id PERUM Bulog Kantor Wilayah Lampung memastikan stok beras jelang Natal dan Tahun Baru aman dengan catatan melakukan penyerapan dan beker jasama dengan mitra-mitra Bulog. "Untuk mengamankan stok beras kami terus melakukan penyerapan dan beker jasama dengan mitra-mitra yang Kepala Bulog Kanwil Lampung, Etik Yulianti, Jumat (2/12). Etik Yulianti juga menyampaikan, pihaknya terus berkomunikasi agar para mitra-mitra ini berkontribusi memasukkan beras ke Bulog. "Beberapa mitra yang di Kalianda, Lampung Selatan khususnya di daerah Palas sudah memasukkan berasnya ke Bulog. Sehingga kami akan melakukan penyerapan sampai dengan akhir tahun ini," ungkapnya. Ia mentargetkan stok beras di gudang Bulog sebanyak 15 ribu ton dengan target sampai akhir tahun, dengan demikian stok beras baru dipastikan aman. "Sebelumnya ada sedikit berita yang membuat Bulog memiliki stok tipis. Tapi kamarin tim kami berkeliling ke penggilingan untuk memastikan apakah ada stok beras yang masuk ke bulog. Dan stok berasnya aman," pungkasnya. Harga beras di Pasar Tamin, Bandar Lampung, terus merangkak naik sejak satu bulan terakhir. Pedagang sembako di Pasar Tamin Nurika mengatakan harga beras kualitas medium terus mengalami kenaikan dari harga sebelumnya Rp9.500 naik menjadi Rp11ribu/kg. Menurutnya kenaikan harga beras terjadi jelang Natal atau hari raya lainnya. "Harga beras naik terjadi hampir satu bulan terakhir," kata Nurika, Jum'at,( 2/12). Dia menambahkan, kenaikan harga beras dikeluhkan para konsumen. Meski begitu ia mengaku tidak mengurangi daya beli masyarakat untuk membeli komoditas ini, sebab beras merupakan kebutuhan utama. "Ada saja pembeli mengeluh harga beras naik ini. Mereka kaget tiba-tiba ada kenaikan. Namun tetap membeli dikarenakan beras merupakan kebutuhan yang paling utama,"ujarnya. Impor Beras Pengamat ekonomi dari Universitas Lampung, Yoke Muelgini, mengatakan keputusan Bulog mengimpor beras sudah tepat, sebab kemampuan produksi dalam negeri masih di bawah kebutuhan konsumsi. "Jadi impor beras tidak bisa dihindari. Terutama saat pengadaan dalam negeri tidak memungkinkan seperti saat ini," kata dia, Kamis (1/12). Menurutnya, Bulog sudah seharusnya mengimpor dan ekspor beras. Namun yang paling sering adalah mengimpor beras untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dalam negeri. "Ya 270 juta jiwa yang ada di Indonesia ini semua makan nasi yang berasal dari beras itu sendiri," ujarnya. Saat ini, kata Yoke , bukan waktu yang tepat untuk memaksa Bulog menyerap beras petani negeri. Sebab, selain harga beras yang melambung tinggi, ketersediaan di lapangan juga terbatas. "Jadi Bulog ini untuk membantu menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dalam negeri," katanya.(CK8/E2)

Stok Beras Aman Namun dengan Catatan

Bulog mentargetkan stok beras di gudang Bulog sebanyak 15 ribu ton dengan target sampai akhir tahun, dengan demikian stok beras baru dipastikan aman.

KPK Periksa 4 Saksi Dalami Korupsi di Unila

The Palace Jeweler Ajak Masyarakat Koleksi Perhiasan Standar SNI

Nur Jannah

The Palace Jeweler Ajak Masyarakat Koleksi Perhiasan Standar SNI

Cermat Gunakan Anggaran Pemilu di Masa Sulit

Ajak Masyarakat Pahami Pencalonan Senator

De Oranje Waspadai Daya Juang AS

Jangan Kendur Vaksin Booster

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 13 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 16 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 14 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 15 Oktober 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi