MUHAMAD Yusuf masroh memandang pola kain yang ia buat. Di kertas warna cokelat itu, Yusuf membuat pola menggunakan pensil yang kemudian akan diubah menjadi pakaian. Yusuf merupakan perajin sulam usus asal Lampung. Sebelum menghasilkan gaun yang indah, Yusuf membuat metode sulam usus yang terbilang rumit. Apalagi bila ditambah dengan payet, membuat gaun makin menawan. Biasanya, dalam satu gaun, ada enam pola yang ia buat, dua pola di depan, dua di belakang, serta dua pada bagian lengan. Ia perkirakan lebih dari seribu pola yang sudah ia ciptakan.
Bahkan, dari ribuan pola itu, ada satu pola yang sudah mendapat hak kekayaan intelektual atau HAKI, yakni motif batang cambai bunga tulip.
“Kadang menggambar pola inspirasi bisa datang kapan saja. Kalau sudah dapat ide, langsung dituangkan ke kertas,” kata Yusuf, Rabu 23 Februari 2022.
Pemilik Elfira Collection di Jalan Sebiay gang Melati 7 No. 34 Hajimena, Lampung Selatan ini memberdayakan perempuan, warga sekitar rumahnya untuk menjadi mitra sebagai penyulam usus. Satu baju sulam usus (berupa kebaya, bolero, tunik, dan gaun) bisa diproduksi antara tiga sampai enam minggu, tergantung dari tingkat kesulitannya.

Lampung Post/ Dian Wahyu K
Pria berusia 53 tahun merupakan asli warga Lampung. Ia ingin karya sulam usus bisa lestari. Untuk itu, ia menerima warga sekitar untuk belajar menyulam usus. Untuk belajar menyulam waktu paling singkat yang dibutuhkan paling cepat tiga hari, tergantung dari keterampilan para penyulam. Bukan hanya perempuan ada juga penyulam usus dari kalangan laki-laki. Semakin banyak perajin sulam usus, Yusuf mengatakan makin banyak pekerjaan gaun yang cepat selesai.
Untuk urusan pemasaran, ia sudah mendapat pelanggan setia. Bahkan pelanggan dari luar kota sudah menanti karya Yusuf. Sebut saja, pelanggan dari Yogyakarta, Solo, dan Surabaya. Pria asli Lampung ini menaruh produknya berkerja sama dengan toko di kota besar itu. Baju yang terpajang di tokonya, kombinasi warna hijau dan orange bahkan sudah dipesan oleh warga asal Yogyakarta.
Biasanya, warga luar kota memberi contoh pola ke Yusuf. Kemudian Yusuf memodifikasi motifnya. Sehingga ia memastikan satu pakaian tidak memiliki motif yang sama. Bahkan saat ada pemesanan baju pesta untuk keluarga, antar pakaian tidak ada bentuk pola yang sama.
Untuk harga, satu gaun buatan Yusuf mulai dari Rp1 juta. Sementara itu, produk lain yang dibuat Yusuf adalah peci, tas, kain tapis, dan lainnya.
Melalui Elfira Collection, Yusuf ingin semakin banyak warga belajar sulam usus. Supaya kerajinan sulam usus asal Lampung ini tetap lestari. ***