PEMERINTAH Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), membuka kelas pelatihan bahasa isyarat bagi aparat tingkat kelurahan se-Kecamatan Selaparang sebagai salah satu upaya peningkatan layanan bagi kalangan disabilitas.
“Staf pelayanan di kelurahan kita latih bahasa isyarat guna antisipasi perkembangan ke depan sebab para disabilitas khususnya penyandang tunarungu dan tunawicara bisa secara mandiri mengurus berbagai dokumen di kelurahan,” kata Camat Selaparang Kota Mataram Zulkarwin di Mataram, Kamis (20/1).
Menurut dia, jumlah aparat kelurahan yang ikut kelas bahasa isyarat sebanyak 10 orang, terdiri atas sembilan orang perwakilan dari sembilan kelurahan di Kecamatan Selaparang dan satu orang dari perwakilan kecamatan.
Kelas bahasa isyarat tersebut ditargetkan berlangsung sebanyak 10 kali pertemuan, bekerja sama dengan Yayasan Harapan Baru Lombok. “Jadi kegiatan ini, tidak membebani anggaran daerah,” ujar dia.
Pembukaan kegiatan kelas pelatihan bahasa isyarat tersebut dirangkaikan dengan pencanangan Kecamatan Selaparang Inklusi pada Rabu (19/1).
Di sisi lain Zulkarwain mengatakan, pencanangan Kecamatan Selaparang Inklusi menjadi payung untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di Kota Mataram.
Selain itu menjadi salah satu wujud nyata dari keinginan Pemerintah Kota Mataram untuk merangkul, mengayomi, dan melibatkan segenap lapisan masyarakat dalam program-program pembangunan termasuk kaum disabilitas.
“Di Kelurahan Karang Baru, kita sudah mulai dengan membuat akses untuk kursi roda bagi disabilitas,” katanya.
Selain memberikan pelatihan bahasa isyarat, ke depan pihak Kecamatan Selaparang akan memberikan pelatihan bahasa Inggris, seiring dengan banyak kegiatan skala internasional yang digelar di daerah ini.
“Dengan akan adanya perhelatan MotoGP, Pulau Lombok saat banyak yang lirik. Karena itu, kita juga harus siapkan diri,” ujarnya. (MI/D2)