AUTP 1.000 Ha Padi Lambar Tidak Tercapai

ELIYAH LAHAN padi milik petani di Lampung Barat yang didaftarkan dalam program AUTP mencapai 241 hektare (ha) dari target 1.000 hektare. Kepala Seksi Pengolahan Lahan dan Irigasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Barat, Ferdi Nitiarga, menyatakan program 1000 hektare(ha) tanaman masuk AUTP tahun ini tidak tercapai. Hal ini berdasarkan data luasan tanaman padi yang terdaftar pada program AUTP itu Ia menyebutkan dari 241 ha yang didaftarkan pemiliknya dalam program AUTP itu, sebanyak 24,75 ha telah diajukan klaim oleh pemiliknya. "Total tanaman padi yang diajukan klaim seluas 24,75 ha dari total tanaman yang masuk asuransi seluas 241 ha," kata Ferdi di ruang kerjanya, Kamis (28/11). Ke-241 ha tanaman padi yang masuk program AUTP pada 2019 perinciannya, yaitu dari Kecamatan Bandarnegeri Suoh sebanyak 140,75 ha, seluas 11,50 ha di antaranya diajukan klaim. Klaim dana asuransi untuk petani di Bandarnegeri Suoh ini masih dalam proses. Kemudian, dari Lumbok Seminung 69,25 ha, seluas 10,25ha di antaranya diajukan klaim yang prosesnya sudah selesai dicairkan. Selanjutnya, dari Kecamatan Sukau 31 ha, seluas 3 ha di antaranya mengajukan klaim yang hingga kini masih dalam proses. Tanaman seluas 24,75 ha yang diajukan klaim asuransinya itu adalah karena gagal panen. Untuk petani pemilik 3 ha tanaman padi di Kecamatan Sukau mengajukan klaim disebabkan serangan hama wereng. Kemudian, petani di Lumbok Seminung disebabkan blash dan di Bandarnegeri Suoh karena kekeringan. Perubahan Sistem Menurutnya, masih rendahnya pencapaian target program AUTP tahun ini disebabkan proses pendaftaran AUTP tahun ini baru terlaksana mulai Maret. Hal itu karena pada awal tahun lalu ada perubahan sistem, yaitu dari pendaftaran secara manual beralih ke sistem online sehingga saat itu prosesnya membutuhkan waktu. "Pada Januari—Februari ada sekitar 200 ha lebih tanaman padi yang hendak didaftarkan pemiliknya tapi saat itu sistemnya belum siap," ujarnya. Selain karena pendaftaran baru dibuka di Maret itu, faktor pencapaian target AUTP masih rendah juga karena masih banyak petani yang belum berminat. Petani rata-rata mengatakan jika tanamannya tidak bermasalah. Untuk meningkatkan minat petani guna pencapaian target program AUTP sekaligus mengantisipasi kegagalan itu, ke depan pihaknya bersama petugas lapangan akan terus mengintensifkan atau melakukan sosialisasi. Kemudian, melakukan edukasi serta pembinaan untuk mendorong petani agar mau mengikuti program AUTP dalam rangka antisipasi gagal panen. Lalu bagi petani atau kelompok tani yang telah menerima bantuan sarana pertanian dari pemerintah nantinya diwajibkan untuk mendaftarkan tanaman padinya kepada program AUTP. (D1) eliyah@lampungpost.co.id

AUTP 1.000 Ha Padi Lambar Tidak Tercapai

Tanaman seluas 24,75 ha yang diajukan klaim asuransinya itu adalah karena gagal panen.

Kuda Kepang yang Terbang dari Sukamulya

Realisasi PBB Bumiasih Rendah

Wandi Barboy

Realisasi PBB Bumiasih Rendah

Biaya Penerbangan dan Visa Haji Naik

APBD Lamtim 2020 Defisit Rp125 Miliar

PLTMG Asa Baru Kemandirian Energi

Osvaldo dan Asnawi Bawa Indonesia Kalahkan Singapura

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 10 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 07 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 09 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda